316 Rumah Terendam Banjir di Penajam Paser Utara

TatarMedia.ID - Banjir melanda Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan waktu lama.

Banjir akibat curah hujan tinggi itu terjadi sejak Senin (24/06) dilaporkan setidaknya 331 keluarga dengan total 1.216 jiwa terdampak.

Banjir merendam 316 unit rumah dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 1,5 meter.

Baca Juga: Terputus Total Jalan Kabupaten Penghubung Caringin - Cibadak Amblas 30 Meter

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi mulai pukul 21.00 WITA hingga 05.00 WITA melanda wilayah Kecamatan Sepaku pada Senin (24/06) menjadi penyebab banjir.

"Sungai dan drainase meluap menyebabkan naiknya tinggi muka air di area rendah serta pemukiman warga di sekitar bantaran sungai," jelas Abdul Muhari, Rabu (26/06).

Wilayah terdampak meliputi Desa Karang Jinawi, Suka Raja, Bukit Raya, dan Kelurahan Bukit Raya di Kecamatan Sepaku.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores 4 Kali Erupsi

"Sebanyak 331 keluarga atau sekitar 1.216 jiwa terdampak. Lebih dari 316 unit rumah dilaporkan tergenang. Meski kerugian materil cukup besar tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini." beber Muhari.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara dibantu tim gabungan dari instansi terkait melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi terdampak.

"Tim BPBD melakukan penyedotan dan pemompaan air untuk mengurangi debit air di daerah terdampak. Upaya ini diiringi dengan penyemprotan sisa lumpur yang tersebar di sejumlah titik lokasi kejadian banjir," sambung Muhari.

Baca Juga: Banjir di Halmahera Selatan 3050 Jiwa Terdampak

Tidak hanya itu, evakuasi masyarakat dan harta benda telah dilakukan secara intensif untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga.

Saat ini di Kecamatan Sepaku, telah didirikan Posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak warga terdampak.