TatarMedia.ID - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT saat ini berada pada Status Level III (Siaga).
Hasil pengamatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) pada periode 16 hingga 22 Juli 2024, gunung api yang memiliki ketinggian 1584 mdpl ini menunjukkan aktivitas vulkanik naik pada tinggi kolom erupsinya.
Dari pengamatan visual Gunung api ini terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 hingga 1500 meter dari puncak.
Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera 24 Kali Erupsi Hari Ini
Ketua Tim Kerja Gunung Api, Badan Geologi-PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari dalam keterangannya menyatakan terjadi letusan dengan tinggi 300-1500 meter dari puncak, sedangkan kolom abu letusan berwarna kelabu.
"Terjadi guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati. Aliran lava ke arah timur laut masih pada jarak 4340 meter dari kawah utama Gunung Lewotobi laki laki pada 9 April 2024 dan tidak teramati adanya perubahan yang signifikan sejak tanggal 29 Februari 2024 hingga sekarang," jelas Tyas, Rabu (24/07).
Lanjut Tyas, pengamatan instrumental jenis gempa yang terekam selama periode 16 hingga 22 Juli yaitu, 36 kali gempa letusan, 2 kali gempa guguran, 30 kali gempa hembusan, 3 kali harmonik, 8 kali low frekuensi, 120 kali vulkanik dangkal, 66 kali vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, 36 kali tektonik jauh.
Baca Juga: Status Terkini Gunung Semeru Level II Waspada
"Pengamatan secara visual periode selama 16-22 Juli 2024, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi laki laki mengalami kenaikan pada tinggi kolom erupsinya yang sebelumnya berkisar 200-1000 namun sekarang ini rata rata tinggi kolom erupsinya 500-1500," ungkap Tyas.
Tidak hanya itu, guguran lava beberapa kali terekam pada periode ini namun secara visual dan tidak teramati pergerakan lava yang berada di timur laut sehingga kemungkinan guguran tersebut terjadi masih di sekitar puncak Gunung Lewotobi laki laki.
"Tumpukan material lava pada bagian timur laut pergerakannya sangat lambat, dari virtual satelit sentinel 2 pada tanggal 6 Juli 2024 menunjukkan aliran lava pada arah timur laut cenderung stabil tidak ada pergerakan yang signifikan," jelasnya.
Baca Juga: Viral Maling Tertangkap Disuruh Makan 1 Ember Cabai
Sementara hasil pengukuran menggunakan drone pada tanggal 9 April 2024, tercatat jarak aliran berada di sekitar 4340 meter dari pusat kawah Gunung api ini.
"Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan," ujarnya.