TatarMedia.ID - Tim SAR gabungan berhasil evakuasi seluruh korban tertimbun longsor di kawasan tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat.
Dalam insiden ini dilaporkan belasan pekerja tambang emas ilegal meninggal dunia tertimbun material longsor yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah labil pada Kamis (26/09) lalu.
Total korban penambang emas ilegal yang tertimbun longsor di Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat mencapai 25 orang.
Baca Juga: Update Korban Tertimbun Longsor di Tambang Emas Ilegal Solok, 12 Penambang Meninggal Dunia
Data yang diterima TatarMedia.ID dari BNPB, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 12 orang penambang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Korban terakhir atas nama Zulmadinir alias Dewa berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada pukul 20.50 WIB. Dengan demikian, semua korban kini telah berhasil dievakuasi, dan proses evakuasi terakhir selesai pada hari Sabtu (28/9) pukul 23.00 WIB," jelas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Operasi SAR gabungan melibatkan berbagai unsur diantaranya Basarnas Padang, Unit Siaga SAR Solok Selatan, BPBD Kabupaten Solok, BPBD Provinsi Sumatera Barat, TNI/Polri, perangkat Nagari, Tim DVI Polda Sumbar, Damkar Kabupaten Solok, relawan Rumah Zakat, PMI Kabupaten Solok dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Awas! Satpol PP dan Bea Cukai Akan Razia Warung Penjual Rokok Ilegal di Sukabumi
"Kendala utama yang dihadapi dalam operasi ini adalah kondisi medan yang sulit dijangkau dan cuaca hujan yang memperburuk akses. Selain itu, lokasi kejadian berada di area blank spot tanpa sinyal komunikasi," jelas Muhari.
Tim SAR gabungan telah bekerja keras menyelesaikan proses evakuasi. Selanjutnya akan dilakukan upaya lanjutan guna mendukung korban mencakup pelayanan kesehatan, distribusi bantuan kemanusiaan, serta dukungan psikologis bagi korban selamat.(*)