nasional

Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama Masih Aktif Kirim Barang ke Indonesia, Begini Jaringan yang Dibangun Bandar Kelas Kakap Ini

Jumat, 29 November 2024 | 15:29 WIB
Konferensi pers Bareskrim Polri ungkap kasus peredaran narkoba jaringan internasional di Gedung Bareskrim Polri pada 1 November 2024 (Foto : Divisi Humas Polri)

Lanjut Mukti, upaya mengejar dan menangkap jaringan gembong narkoba Indonesia di Malaysia, Bareskrim Polri bekerja sama dengan kepolisian setempat, Siasat Jenayah Narkotik Polis Diraja Malaysia (JSJN PDRM).

Jaringan Narkoba Indonesia - Malaysia
Menurut Mukti, upaya penelusuran jaringan Fredy Pratama dengan mengawasi dan menangkap buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Indonesia di Malaysia.

"Kami pun demikian, dia (JSJN PDRM) juga ada DPO untuk kita. Nanti kami bantu juga untuk surveillance (pengawasan) ke wilayah kita supaya bisa ungkap para pelaku narkoba Malaysia," papar Mukti.

Baca Juga: 3 Fakta Baru Kasus Temu Mayat di Cibadak Konsumsi Kecubung Hingga Gali Makam

Kerja sama terjalin antara Bareskrim Polri dan JSJN PDRM salah satunya dengan menutup jalur masuk narkoba ke dua negara tetangga ini.

"Kami sepakat akan menutup semua jalur-jalur masuk narkoba di bagian Sumatera maupun Kalimantan," tandasnya.

Fantastis Perputaran Narkoba Mencapai Rp 59,2 Triliun

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada mengungkap perputaran uang jaringan narkoba Fredy Pratama bersama dua tersangka lainnya, mencapai Rp 59,2 triliun.

Baca Juga: Warung Penjual Tramadol di Cibadak Digerebek Polisi Amankan Ribuan Butir Obat Terlarang

"Perputaran uang di kasus narkoba ini cukup besar. Tapi ini perputaran uang secara keseluruhan mereka melakukan operasi," ungkap Wahyu dalam kesempatan berbeda di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/12/2024) lalu.

Tiga tersangka yang dimaksud Bareskrim Polri, yakni Fredy Pratama, Hendra Sabarudin, dan Helen.

Wahyu merinci perputaran uang jaringan narkoba internasional Fredy Pratama bersama dua tersangka lainnya.

Baca Juga: Duel Maut Ala Gladiator 2 Lawan 2 Pelajar SMP di Sukabumi 1 Pelajar Tewas Mengenaskan

"Jaringan FP (Fredy Pratama) ini (perputaran uang) sekitar Rp 56 triliun, jaringan HS (Hendra Sabarudin) Rp 2,1 triliun, dan jaringan H (Helen) Rp 1,1 triliun selama mereka beroperasi," tandasnya.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB