nasional

BMKG : Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem Selama Nataru, Minta Masyarakat Peka Informasi

Kamis, 5 Desember 2024 | 15:23 WIB
BMKG

TatarMedia.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca sebelum bepergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Hal ini menjadi langkah antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu arus transportasi di seluruh moda perjalanan.

"Seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan. Kami imbau masyarakat untuk memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang diperbarui secara berkala. Peringatan dini akan disampaikan sepekan, tiga hari, hingga tiga jam sebelum potensi cuaca ekstrem," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Kamis (4/12/2024).

Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah di Cikembar Sukabumi 10 Rumah Terdampak 90 Warga Mengungsi

Potensi Cuaca Ekstrem Selama Nataru

Dwikorita menyampaikan, survei Kementerian Perhubungan memprediksi 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Nataru 2024/2025. Mayoritas menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor, yang rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem.

BMKG memproyeksikan potensi cuaca ekstrem hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.

Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge—arus udara dingin dari Siberia—juga diperkirakan aktif selama Nataru, meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor, Berikut Cara Terbaik Amankan Barang-Barang

"Kedua fenomena ini berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan, meski dampaknya masih perlu dipantau lebih lanjut. Kami terus memonitor kondisi ini secara cermat," jelasnya.

BMKG menawarkan solusi praktis bagi pelaku perjalanan melalui fitur Digital Weather for Traffic (DWT) pada aplikasi InfoBMKG.

Fitur ini memungkinkan masyarakat mengecek informasi cuaca di jalur mudik, bandar udara, pelabuhan, penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang.

"Update informasi cuaca secara berkala adalah langkah preventif untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama perjalanan atau kunjungan ke destinasi wisata. Di musim penghujan seperti sekarang, bencana hidrometeorologi sangat rawan terjadi," tambah Dwikorita.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Terpilih Asep Japar Sowan ke Kang Deddy Mulyadi, KDM : Kedepan Jangan Ada Lagi Penambangan dan Penebangan Hutan di Sukabumi!

Waspadai Wilayah Rawan Bencana

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer, seperti sirkulasi siklonik di Laut Natuna, Samudra Hindia, Perairan Barat Aceh, dan Laut Arafuru, dapat memicu peningkatan curah hujan di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB