TatarMedia.ID - Pemerintah Kabupaten Sukabumi melaksanakan pendataan rumah dan infrastruktur rusak akibat bencana di 39 Kecamatan yang terjadi awal Desember 2024 lalu.
Guna percepatan penanganan rumah dan infrastruktur rusak pasca bencana dilakukan bimbingan teknis (bimtek) melibatkan unsur unsur terkait.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman membuka kegiatan bimtek pendataan rumah dan infrastruktur rusak akibat bencana yang diikuti 120 orang terdiri dari Unsur TNI, Polri, dan Mahasiswa.
Baca Juga: Ibu Muda Hamil 4 Bulan Tewas Terlindas Truk di Sukabumi Ini Kronologi Kejadian
"Dalam rangka percepatan pendataan ini kita perlu membentuk satgas. Jadi 120 orang ini kita satukan menjadi satgas percepatan pendataan infrastruktur rusak," ungkap Ade Suryaman, Senin (23/12).
Berdasarkan data terakhir terdapat setidaknya 3.482 rumah berstatus rusak berat, 2.066 rusak sedang, dan 4.047 rusak ringan. Jumlah tersebut tersebar di 39 kecamatan.
"Jadi para peserta bimtek ini nanti akan membantu melakukan pendataan rumah rusak dari beberapa kategori di 39 Kecamatan," sambung Ade Suryaman di Gedung Pendopo Sukabumi.
Baca Juga: Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Sorotan, Kontroversi Antara PDIP dan Pemerintahan Prabowo
Peserta bimtek selanjutnya dibekali materi terkait pendataan rumah dan infrastruktur rusak guna mendapatkan data secara faktual dan akurat.
"Hari ini para peserta akan mendapat pembekalan teknis dari BNPB mengenai pendataan rumah yang masuk dalam kategori rusak berat, sedang, dan ringan," jelas Sekda.
Selain bantuan infrastruktur, bantuan sosial bagi penyintas bencana Sukabumi hingga saat ini masih terus berdatangan.
Baca Juga: La Nina Lemah Dominasi Cuaca Ekstrem, Jawa Timur Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
"Atas nama pribadi dan pemerintah kami berterima kasih. Bantuan ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan kebencanaan," tutur Sekda.