TatarMedia.ID - Satu korban tewas terseret arus dan 3 lainnya luka-luka, saat banjir bandang melanda Desa Ganda-Ganda, Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Jumat (3/1) lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, kepada awak media menyatakan, banjir bandang terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat sejak siang hingga malam.
"Terjadi hujan dengan intensitas tinggi pukul 11.30 WITA sampai dengan 23.40 WITA memicu terjadi banjir bandang," ungkap Akris Fattah.
Baca Juga: Anggota Polisi Meninggal Dunia Setelah Selamatkan Wisatawan Tenggelam di Pangandaran
Beberapa video beredar kondisi bangunan ambruk dampak banjir bandang yang melanda.
Hingga saat ini BPBD dan instansi terkait masih melakukan pendataan korban banjir bandang.
"Satu Korban jiwa, tiga luka ringan. Untuk pengungsi masih dalam pendataan, juga kebutuhan mendesak masih dalam pendataan. Sementara langkah yang dilakukan, melakukan asesmen, berkoordinasi dengan TRC BPBD Kabupaten Morowali Utara," jelas Kalak BPBD.
Baca Juga: Kolaborasi FMI dan Pemkab Sukabumi, Percepat Pemulihan di 39 Kecamatan Terdampak Bencana
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Sulteng, Andi Sembiring mengatakan, berdasarkan laporan banjir bandang ini melanda kawasan industri pertambangan nikel milik PT Surya Amindo Perkasa di Desa Ganda Ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara.
Menurut laporan BPBD Sulawesi Tengah, banjir merusak camp/selter di kawasan perusahaan dan para pekerja menyelamatkan diri ke tempat aman.
Sampai saat ini sebagian besar wilayah Morowali Utara masih diguyur hujan, atas kondisi ini BPBD imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai maupun lereng gunung, termasuk wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir bandang.
Baca Juga: APINDO Jawa Barat Tegaskan SK Gubernur Jabar Terkait UMSK Cacat Hukum
"Kami terus memantau situasi di lapangan. Kami berharap masyarakat lebih memperkuat mitigasi secara mandiri," kata Andi.(*)