“Jumlah dapur pun akan terus meningkat setiap hari seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat,” ujar Hasan.
Hasan juga menambahkan bahwa dapur-dapur MBG telah menerapkan prosedur operasional standar (SOP) yang ketat, terutama dalam menjaga kebersihan dan higienitas.
“SOP di dapurnya sudah baik. Petugas diwajibkan mengganti alas kaki, memakai penutup rambut, dan masker saat masuk dapur,” jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Patrick Kluivert, yang Dikabarkan Bakal Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
Standar Gizi dan Menu Makanan Bergizi Gratis
Program MBG dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi berbagai kelompok penerima manfaat, mulai dari anak PAUD hingga siswa SMA.
Hasan menjelaskan bahwa menu makanan yang disediakan telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori setiap jenjang pendidikan.
“Untuk anak SMP dan SMA, menu disiapkan dengan takaran sekitar 600 kalori, sedangkan untuk anak PAUD hingga kelas 3 SD, porsinya sekitar 300 kalori,” ujar Hasan.
Selain peserta didik, program ini juga ditujukan kepada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan menu yang dirancang khusus untuk memastikan asupan gizi optimal.
Meski program MBG telah berjalan lancar di banyak daerah, penggunaan dana pribadi Presiden Prabowo di Kendari tetap menjadi perbincangan.
Namun, Hasan menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut dan diperluas sesuai kesiapan masing-masing daerah.
“Program ini dirancang untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup melalui pemenuhan gizi,” tutup Hasan.