TatarMedia.ID - Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jabar mengadakan kegiatan bhakti sosial di Posko Bencana Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025).
Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam membantu korban banjir bandang yang melanda wilayah tersebut di penghujung tahun 2024.
Bencana ini tidak hanya menghancurkan rumah warga, tetapi juga mengganggu aktivitas pendidikan dan perekonomian setempat.
Baca Juga: BLT BBM 600 Ribu, Cek Siapa yang Berhak dan Bagaimana Cara Mendapatkannya
Ketua Dewan Pembina GLN Gareulis Jabar, Syahrir, menjelaskan bahwa pihaknya membawa berbagai bantuan berupa sembako yang mencakup beras, minyak kelapa, mie instan, tepung terigu, gula, serta kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, GLN Gareulis Jabar juga menyumbangkan ratusan buku bacaan yang ditujukan untuk membantu masyarakat, terutama anak-anak, yang terdampak bencana.
“Kami sangat prihatin atas musibah yang melanda warga di sini. Banyak dari mereka kehilangan harta benda, tempat tinggal, bahkan mata pencaharian. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk memberikan bantuan ini, agar dapat meringankan beban para korban, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ujar Syahrir saat ditemui di Posko Desa Cibitung.
Baca Juga: 9 Rumah di Palabuhanratu Rusak Akibat Bencana Pergerakan Tanah
Ketua GLN Gareulis Jabar, Yulia Yulianti, menyoroti pentingnya pemberian buku bacaan sebagai bagian dari bantuan.
Menurutnya, dampak banjir bandang tidak hanya merusak fasilitas umum dan rumah warga, tetapi juga menghancurkan banyak buku di sekolah-sekolah yang terendam air.
Hal ini menjadi alasan kuat bagi GLN Gareulis Jabar untuk menyediakan buku bacaan bagi anak-anak yang menjadi korban bencana.
Baca Juga: Cara Dapat Rumah Gratis dari Pemerintah, Ini Syarat dan Prosesnya
“Selain kebutuhan pokok, kami percaya pendidikan juga merupakan kebutuhan penting, bahkan di tengah situasi sulit seperti ini. Anak-anak tetap memiliki hak untuk mendapatkan informasi, wawasan, dan hiburan dari buku-buku yang kami sediakan. Buku ini juga kami harapkan dapat menjadi sarana trauma healing bagi mereka,” jelas Yulia.
Yulia juga menambahkan bahwa literasi memiliki peran penting dalam membantu masyarakat pulih secara mental dan emosional pascabencana.