Buku dan Sembako, Upaya GLN Gareulis Jabar Bantu Korban Banjir Bangkit

Melalui buku-buku yang diberikan, diharapkan anak-anak dapat kembali menemukan semangat belajar dan optimisme menghadapi masa depan.

Kegiatan Edukasi dan Trauma Healing

Selain menyerahkan bantuan, GLN Gareulis Jabar juga mengadakan sesi edukasi kepada warga tentang pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka memberikan pemahaman bahwa membaca buku bukan hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat untuk memperluas wawasan dan membangun semangat hidup setelah melewati bencana.

Dalam kegiatan ini, GLN Gareulis Jabar juga menggandeng relawan yang membantu mendistribusikan bantuan secara langsung kepada warga terdampak.

Baca Juga: Cara Dapat Rumah Gratis dari Pemerintah, Ini Syarat dan Prosesnya

Proses penyerahan bantuan dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip pemerataan, sehingga seluruh korban dapat merasakan manfaatnya.

Salah satu penerima bantuan, Wati (34), mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini.

"Kami sangat bersyukur atas perhatian dari GLN Gareulis Jabar. Bantuan ini benar-benar meringankan beban kami. Buku-buku yang diberikan juga sangat bermanfaat untuk anak-anak kami yang masih sekolah," ujar Wati.

Baca Juga: Modus Kenalan dan Rayuan di Medsos, Motor Milik Perempuan di Sagaranten Sukabumi Dibawa Kabur Pria Asal Bogor

Melalui kegiatan bhakti sosial ini, GLN Gareulis Jabar berharap dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk bangkit kembali, baik secara fisik maupun mental.

Bantuan ini tidak hanya berupa kebutuhan dasar, tetapi juga motivasi untuk terus melanjutkan kehidupan dengan semangat baru.

“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, masyarakat tidak hanya terbantu secara materi, tetapi juga merasa didukung untuk bangkit dari keterpurukan. Ini adalah langkah kecil kami untuk menciptakan dampak besar dalam kehidupan mereka,” pungkas Syahrir.

Baca Juga: Cara Dapat Rumah Gratis dari Pemerintah, Ini Syarat dan Prosesnya

Dengan dukungan dari berbagai pihak, GLN Gareulis Jabar berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan serupa di wilayah lain yang membutuhkan. Literasi, menurut mereka, bukan hanya soal membaca, tetapi juga tentang membangun harapan dan masa depan yang lebih baik.