TatarMedia.ID - Bencana banjir, angin kencang, longsor, dan aktivitas vulkanik, beberapa hari terakhir terjadi di sejumlah wilayah.
Dampak kejadian bencana dalam sepekan terakhir, dilaporkan ribuan jiwa mengungsi, dan puluhan korban meninggal dunia.
Di Kalimantan Selatan, banjir terjadi sejak Minggu (19/1) melanda wilayah Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Landak.
Baca Juga: Longsor Pekalongan Status Darurat 14 Hari, 21 Korban Jiwa Dilaporkan
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari menyebut, setidaknya 4.450 jiwa terdampak di Barito Kuala, dan 253 jiwa terdampak di Kota Banjarmasin.
"Banjir di Hulu Sungai Selatan telah surut sepenuhnya pada (22/1) tetapi di Kabupaten Landak sebanyak 6.600 jiwa masih terdampak, dengan beberapa wilayah melaporkan debit air yang belum stabil," ungkap Muhari, Kamis (23/01).
Di Jawa Tengah, bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah menyebabkan dampak kerusakan yang cukup signifikan bahkan korban jiwa.
Baca Juga: Gempa Kerak Dangkal M5,8 Guncang Pulau Panoan Merusak Rumah dan Jalan
Di Kabupaten Kendal, lebih dari 3.000 jiwa terdampak, dengan 177 jiwa mengungsi, sementara itu banjir di Kabupaten Grobogan meluas hingga berdampak pada lebih dari 15 ribu KK.
Banjir yang melanda Kabupaten Batang mengakibatkan 606 jiwa mengungsi. Selain itu, bencana longsor di Kabupaten Pekalongan menelan korban 21 orang meninggal dunia.
Di Provinsi Lampung, banjir terjadi sejak Sabtu (18/1) meluas ke wilayah Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pesawaran, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Baca Juga: Pendaki Pemula Wajib Tahu, Ini 5 Cara Mudah Membaca Peta Topografi
"Kota Bandar Lampung menjadi salah satu wilayah terdampak terparah, dengan lebih dari 14.800 KK terdampak dan 2 korban meninggal dunia," ungkap Muhari dalam keterangannya.
Sementara debit air di Kabupaten Pesawaran sempat meningkat pada (21/1) meskipun sebagian wilayah lainnya mulai menunjukkan tanda-tanda surut.