"KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang terdampak, imbas terjadinya musibah ini," tandasnya.
Adapun 6 perjalanan kereta api yang sempat terganggu akibat genangan banjir di Batang, yakni meliputi:
- KA Blambangan Ekspres (KA 185B) rute Ketapang - Pasar Senen
- KA Kaligung (KA 195) rute Semarang Poncol - Brebes
- KA Dharmawangsa (KA 131) rute Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen
- KA Argo Merbabu (KA 19F) rute Semarang Tawang Bank Jateng - Gambir
- KA Tawang Jaya (KA 258) rute Pasar Senen - Semarang Poncol
- KA Kaligung (KA 194) rute Tegal - Semarang Poncol
Berkaca dari bencana banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Batang, baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap seluruh wilayah Jateng telah memasuki musim hujan sejak Desember 2024.
Baca Juga: Ini 5 Shio Beruntung dalam Asmara di Tahun Ular Kayu Menurut Astrologi Cina
Peringatan Cuaca Ekstrem di Seluruh Wilayah Jateng
Dalam kesempatan berbeda, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkap adanya puncak musim hujan di Jateng diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2025.
Terkait hal ini, Dwikorita mengungkap peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi memincu bencana hidrometeorologi di Jateng.
Baca Juga: 5 Trik Ampuh Menghilangkan Bau Apek Pada Baju yang Terkena Banjir
"Sebagian besar wilayah Jawa Tengah akan mengalami puncak musim hujan hingga Februari. Namun, puncak musim hujan ini tidak serempak, terjadi bertahap mulai November, Desember, Januari, hingga Februari," terang Dwikorita dalam Siaran Pers BMKG, pada Rabu, 29 Januari 2025.
"Hal ini membuat potensi bencana, seperti yang terjadi di Pekalongan, masih bisa terjadi. Oleh karena itu, langkah antisipasi terus kami tingkatkan," tegasnya.
Baca Juga: Strategi Praktis Mengatasi Sampah dan Banjir di Musim Hujan
Lebih lanjut, Dwikorita menekankan bahwa curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat akan terjadi terutama di kawasan rawan bencana seperti Pekalongan, Batang, dan Boyolali. Pada wilayah tersebut, ancaman tanah longsor dan banjir bandang menjadi perhatian utama.
Selain itu, Kabupaten Boyolali, berada dalam kondisi kritis karena keberadaan jalur sungai di lereng Gunung Merbabu yang sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologi.
(*)