TatarMedia.ID - Genangan banjir di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, berangsur surut pada Rabu (26/2) kemarin.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari menyebut, hingga Rabu kemarin pukul 17.00 WIB BNPB memonitor tinggi muka air di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, berangsur surut.
"Namun ketinggian genangan masih terpantau 20 – 70 cm. Sedangkan dua desa lainnya di Kecamatan Dayeuhkolot telah surut, yaitu di Desa Citeureup dan Cangkuan Wetan. Sementara di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Desa Bojongsoang yang terdampak banjir juga dilaporkan telah surut," kata Muhari, Kamis (27/02).
Baca Juga: BMKG Pasang Alat Pemantau Tsunami Terbaru
Dampak banjir menyasar pada 3.275 Keluarga atau 7.298 jiwa di empat desa. Dilaporkan 233 jiwa masih mengungsi, dengan rincian Desa Citeureup 183 jiwa dan Dayeuhkolot 50 jiwa.
Pos pengungsian berada di Kecamatan Dayeuhkolot, dengan sebaran di kantor desa Dayeuhkolot, serta 3 titik di Desa Citeureup, yaitu Masjid An-Nur, gedung siber dan Bumi Pondok Quran.
Laporan diterima tercatat lebih dari 1.600 rumah terdampak banjir tersebut. Sebanyak 3 rumah rusak berat akibat tergerus arus air, sedangkan fasilitas terdampak terdiri fasilitas tempat ibadah 17 unit, 5 fasilitas Pendidikan.
Baca Juga: Gempabumi Magnitudo 4,7 Guncang Sulawesi Pusat Gempa di Darat
Merespon banjir di wilayah, BPBD bersama dinas terkait lain telah melakukan respons darurat bencana.
Para personel masih bersiaga dan melakukan pendampingan terhadap warga yang terdampak maupun di pos pengungsian.
"Banjir di 4 desa tersebut disebabkan setelah adanya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa (25/2) menyebabkan debit air Sungai Cikapundung dan Citarum meluap." Jelas Muhari.
Baca Juga: Berteduh di Saung, 2 Warga Sukabumi Tewas Disambar Petir di Kertajaya
BNPB imbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Hingga dua hari ke depan, secara umum wilayah Jawa Barat masih berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Warga dapat bersiap apabila harus melakukan evakuasi mandiri yang aman dan penyiapan tas siaga bencana, minimal untuk tiga hari di pengungsian.(*)