TatarMedia.ID - Satu orang meninggal dunia dan setidaknya 19 orang masih dalam pencarian pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Pegunungan Arfak.
Banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat sejak pukul 13.00 hingga 20.00 WIT pada Jumat (16/5) kemarin.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pencari emas tradisional sekitar pukul 21.00 WIT, serta menghanyutkan tenda dan perlengkapan mereka.
Baca Juga: Banjir Melanda 24 Distrik di Wilayah Kabupaten Jayawijaya Ribuan Warga Terdampak
"Satu orang warga atas nama Harun Meidodga (22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya yang hingga kini masih dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian intensif oleh tim SAR gabungan," ungkap Muhari dalam keteranganya, Senin (19/05).
Korban hilang diantaranya:
1. Pit Takaliumang (L/19 tahun),
2. George Takaliumang (L/55 tahun),
3. Yoce Takaliumang (L/40 tahun),
4. Billi Takaliumang (L/50 tahun),
5. Andre Mandage (L/20 tahun),
6. Fence Mandage (L/41 tahun),
7. Jhon (L/sekitar 40 tahun),
8. Jun (L/sekitar 25 tahun),
9. Olden Mote (L/sekitar 25 tahun),
10. Reki Mote (L/sekitar 35 tahun),
11. Jufri Sarenosa (L/sekitar 35 tahun),
12. Melkianus Mandacan (L/30 tahun),
13. Robertus Edison Nurak (L/sekitar 30 tahun),
14. Oktovianus Petrus Alwandi (L/23 tahun),
15. Laurensius Danilson (L/23 tahun),
16. Yan Leo (L/26 tahun),
17. Eleven Primus Elianus (L/29 tahun),
18. Epen (L/sekitar 20 tahun), dan
19. Erik (L/sekitar 25 tahun).
Selain itu, terdapat pula empat orang yang mengalami luka-luka, yakni:
1. Fretswan Unas (L/33 tahun),
2. Juandi Takaliumang (L/22 tahun),
3. Yeskiel Takaliumang (L/34 tahun), dan
4. Karunyak Takaliumang (L/44 tahun).
Baca Juga: Palalangon Park, Destinasi Wisata Keluarga dengan Panorama Pegunungan yang Memukau
Korban luka-luka mendapat penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan lebih lanjut dari tim kesehatan di lapangan.
Menurut Muhari, hingga saat ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan. Selain itu, tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini.
Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak segera melakukan pendataan secara menyeluruh terkait korban dan dampak bencana. Selain itu, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak terus berkoordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Papua Barat serta berbagai pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses pencarian korban dan memastikan penanganan yang efektif di lapangan.
Baca Juga: Deretan Bintang dalam Film Terbaru Mission Impossible - The Final Reckoning
"Perkembangan terkini, proses pencarian terhadap 19 korban yang masih hilang terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di lapangan. Upaya pencarian masih berlangsung meskipun menghadapi kendala minimnya jaringan komunikasi di lokasi terdampak yang menyebabkan kesulitan dalam pelaporan situasi dan koordinasi langsung di lapangan," jelas Muhari.