TatarMedia.ID - Kekinian viral di media sosial aksi sejumlah warga yang mengamuk hingga melakukan pengrusakan di sebuah rumah.
Informasi terhimpun, peristiwa pengrusakan rumah atau villa yang berada di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu terjadi akibat warga kesal karena rumah tersebut diduga dijadikan tempat beribadah.
Namun, insiden ini telah dimediasi oleh Kepolisian Sektor Cidahu Polres Sukabumi serta Unsur Forkopimcam dan Pemkab Sukabumi.
Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Sukabumi Banten dan Sekitarnya
Mediasi antara pemilik rumah bersama warga atas insiden ini berlangsung pada Sabtu (28/06/2025) di Balai Desa Tangkil yang dihadiri sekitar 80 orang dari unsur pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk menenangkan situasi dan mencari solusi bersama terkait permasalahan ini.
"Kita tidak bisa melarang orang berkumpul, namun ada aturan-aturannya. Mudah-mudahan permasalahan ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat," ujar Endang.
Baca Juga: Hadapi Orang Problematik dengan Tenang, 7 Langkah Efektif Ini Kuncinya!
Sementara itu, Camat Cidahu, Tamtam Alamsyah, imbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak tertentu yang berusaha memperpanjang masalah.
"Pertemuan ini untuk menyikapi dengan langkah yang sama ke depan. Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat agar tidak terjadi hal serupa," kata Tamtam.
Ditambahkan Kepala Desa Tangkil, Sehabudin, menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama.
Baca Juga: Dulu Beda Agama, Kini Steven Wongso Pacar Arafah Resmi Mualaf
"Saya sudah menyarankan kepada pemilik rumah untuk datang dan berkordinasi dengan pihak desa, namun sampai saat ini belum pernah hadir. Kami minta rumah tersebut dikembalikan sesuai fungsinya sebagai rumah tinggal, bukan tempat kegiatan agama,” ungkapnya.
Dalam pertemuan ini, Ketua RT 004/001 Kampung Tangkil, Hendra, juga menambahkan bahwa kegiatan keagamaan di rumah tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan resmi.
"Saya pertama kali tahu ada salib terpasang itu tanggal 30 April 2025 dari video yang viral di lingkungan. Kemudian tanggal 7 Juni 2025 saya bersama Pak Kades mulai tahu kegiatan (keagamaan) di sana," jelas Hendra.