TatarMedia.ID - Pada Senin, 25 Agustus 2025 dini hari, Jakarta dipenuhi dengan aksi demo besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan.
Demo ini, yang dikenal dengan sebutan "Indonesia Gelap", melibatkan ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa.
Seruan demo ini sempat dibantah oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), namun sejumlah akun media sosial tetap mengajak masyarakat untuk turun ke jalan dengan dresscode serba hitam dan dimulai pukul 07.00 WIB.
Aksi ini dipicu oleh beberapa isu yang memicu kemarahan publik, di antaranya:
Baca Juga: 5 Perlengkapan Wajib Dibawa Saat Demo untuk Keamanan Pribadi
1. Tunjangan Perumahan Anggota DPR: Kebijakan pemberian tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan kepada anggota DPR dianggap tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.
2. Kenaikan Gaji Anggota DPR: Meskipun Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, membantah adanya kenaikan gaji, publik tetap menyoroti isu ini sebagai bentuk ketidakadilan di tengah kesulitan ekonomi.
3. Isu Oligarki dan Politik Dinasti: Mahasiswa dan masyarakat sipil menilai bahwa pemerintahan saat ini masih dikuasai oleh kelompok elit dan dinasti politik, yang menghambat demokrasi dan keadilan sosial.
Baca Juga: Sulit Bergaul, 3 Tips Ini Bantu Introvert Lebih Percaya Diri dalam Bersosialisasi
4. Penundaan Pengesahan RUU Perampasan Aset: Mahasiswa mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan untuk memberantas korupsi dan penyalahgunaan kekayaan negara.
Menanggapi aksi ini, aparat keamanan meningkatkan pengamanan di sekitar Gedung DPR. Ribuan polisi menggelar apel pagi dan memasang barikade beton serta oli di pagar kompleks DPR untuk mencegah potensi kericuhan.
Aksi "Indonesia Gelap" pada 25 Agustus 2025 mencerminkan keresahan masyarakat, terhadap kebijakan pemerintah dan DPR yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Baca Juga: Cara Rahasia Jadi Mahasiswa Berprestasi, Apa Saja yang Mereka Lakukan?