TatarMedia.ID - Mengajarkan anak siaga bencana sejak dini sangat penting karena Indonesia merupakan negara rawan gempa, banjir, dan kebakaran, sehingga kesiapan mental perlu dibangun melalui edukasi yang menyenangkan.
Orang tua dapat mengenalkan konsep siaga bencana tanpa menakut-nakuti, misalnya melalui cerita, permainan, atau simulasi sederhana yang membantu anak memahami langkah keselamatan dalam situasi apapun.
Dengan pendekatan yang kreatif, proses belajar siaga bencana bisa menjadi kegiatan bonding yang seru antara orang tua dan anak.
Baca Juga: 7 Komponen Wajib dalam Tas Siaga Banjir yang Harus Anda Siapkan
Melalui aktivitas sehari-hari yang ringan, anak dapat memahami bahwa kegiatan ini bukanlah hal menegangkan, melainkan kemampuan penting yang membuat mereka lebih percaya diri saat menghadapi kondisi apapun di lingkungan sekitar.
Berikut 6 tips parenting untuk mengajarkan anak siaga bencana secara seru dan efektif:
1. Gunakan Cerita dan Dongeng
Anak-anak lebih mudah memahami konsep baru melalui cerita. Orang tua dapat membuat dongeng tentang tokoh kecil yang berani menghadapi gempa, banjir, atau kebakaran dengan cara yang benar.
Cerita membuat anak lebih mudah mengingat langkah keselamatan tanpa merasa takut.
Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Rumah Setelah Banjir Agar Bebas Jamur dan Bau
Contoh:
“Suatu hari, Lala mendengar gemuruh… tapi dia ingat untuk segera berlindung di bawah meja!”
2. Lakukan Simulasi Lewat Permainan
Belajar sambil bermain adalah metode terbaik untuk anak. Orang tua bisa membuat game “Siaga Bencana”, misalnya:
Bermain peran gempa: cari tempat berlindung di bawah meja.
Bermain banjir: mencari barang yang harus diselamatkan (seperti tas siaga).
Bermain kebakaran: latihan merunduk dan menutup hidung.
3. Kenalkan “Tas Siaga” dengan Cara Kreatif
Ajak anak membuat atau menghias tas siaga daruratnya sendiri. Isinya bisa berupa:
Baca Juga: 7 Cara Waspada Banjir di Musim Hujan: Persiapan yang Harus Dilakukan