TatarMedia.ID - Perayaan Natal di Indonesia selalu identik dengan keberagaman budaya yang kaya dan penuh makna, di mana tradisinya tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga wujud kebersamaan dan rasa syukur masyarakat di berbagai daerah.
Dari barat hingga timur Nusantara, tradisi perayaan Natal berkembang mengikuti kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, dan tetap lestari hingga kini.
Keunikan tradisi perayaan Natal di Indonesia tercermin dalam berbagai ritual, seni, hingga tradisi makan bersama yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Melalui tradisi tersebut, nilai toleransi, persaudaraan, dan keharmonisan antarumat beragama semakin kuat.
Baca Juga: 5 Cara Mengisi Natal dengan Kegiatan Positif dan Berbagi
Berikut 6 tradisi perayaan Natal yang perlu diketahui:
1. Marbinda dan Marhobas — Sumatera Utara
Di Sumatera Utara, khususnya masyarakat Batak Toba, Natal dirayakan dengan tradisi Marbinda dan Marhobas.
Marbinda adalah penyembelihan hewan sebagai bentuk syukur, sedangkan Marhobas adalah proses memasak bersama hasil sembelihan tersebut. Daging dibagikan kepada warga sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
2. Wayang Wahyu — Jawa & Yogyakarta
Baca Juga: 6 Rekomendasi Hadiah Natal Personal untuk Orang Tersayang
Tradisi Wayang Wahyu menggabungkan seni wayang dengan kisah-kisah dari Alkitab. Pertunjukan ini menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai rohani sambil mempertahankan budaya lokal Jawa yang telah berlangsung sejak 1960-an.
3. Rabo-Rabo — Jakarta
Di Kampung Tugu, Jakarta Utara, komunitas Kristen keturunan Portugis melaksanakan tradisi Rabo-Rabo. Warga berjalan berkeliling sambil menyanyi keroncong dan mengunjungi rumah tetangga.
Puncaknya ada kegiatan mandi-mandi, yakni saling mengoleskan bedak putih sebagai simbol pengampunan dan penyucian diri.
4. Sirine & Lonceng — Ambon