Mengenal Lebih Jauh Dewi Sartika, Pelopor Pendidikan Perempuan di Jawa Barat

Photo Author
- Selasa, 21 Januari 2025 | 13:04 WIB
Dikenal Sebagai Pahlawan Pendidikan Perempuan, Ini Kisah Perjuangan Dewi Sartika. (Dinas Kebudayaan DIY) (Puspitawati )
Dikenal Sebagai Pahlawan Pendidikan Perempuan, Ini Kisah Perjuangan Dewi Sartika. (Dinas Kebudayaan DIY) (Puspitawati )

 

TatarMedia.ID - Mengenal lebih jauh Dewi Sartika, nama yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat adalah suatu keharusan bagi kita sebagai bangsa negara Indonesia.

Mengutip dari dalam buku berjudul Inspirasi Pahlawan Indonesia: Dewi Sartika, Perintis Pendidikan Perempuan, yang disusun oleh Hafidz Muftisany (2023: 41), ia adalah seorang pahlawan perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum perempuan.

Lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884, Dewi Sartika berasal dari keluarga bangsawan Sunda. Meskipun berasal dari keluarga ningrat, Dewi Sartika memiliki semangat belajar yang tinggi. 

Baca Juga: Ksatria Asal Jawa Barat yang Merupakan Pahlawan Nasional Berkontribusi Besar untuk Indonesia

Pada masa itu, kesempatan bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan formal sangat terbatas. Namun, berkat dukungan orang tuanya, Dewi Sartika berhasil mengenyam pendidikan di sekolah Belanda.

Pendidikan yang ia peroleh, menjadikannya sadar akan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Dewi melihat bahwa perempuan pada masanya memiliki keterbatasan dalam mengembangkan potensi diri, karena kurangnya akses pendidikan.

Baca Juga: Mengenal KH Ahmad Sanusi Ulama dan Pahlawan Nasional dari Sukabumi Jawa Barat

Tergerak oleh keinginan untuk memajukan kaum perempuan, Dewi Sartika mendirikan sekolah untuk perempuan pada tahun 1904.

Sekolah ini awalnya bernama Sakola Istri, kemudian berganti nama menjadi Sakola Keutamaan Istri.

Di sekolah ini, para perempuan diajarkan berbagai keterampilan, seperti membaca, menulis, berhitung, menjahit, dan memasak. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang tata krama dan nilai-nilai luhur.

Baca Juga: Sejarah Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional Jepara

Dalam menjalankan misinya, Dewi menghadapi berbagai tantangan. Masyarakat pada masa itu masih beranggapan bahwa perempuan tidak perlu sekolah dan cukup di rumah mengurus rumah tangga. 

Namun, Dewi tidak menyerah. Ia terus berjuang untuk meyakinkan masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi perempuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebelum Pergi, Ini Kata-kata Terakhir Antasari Azhar

Senin, 10 November 2025 | 07:01 WIB
X