TatarMedia.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat sosialisasikan penguatan netralitas Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Pemilu 2024.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri hadiri acara yang juga diikuti oleh Bupati atau Wakil Bupati se-Jawa Barat Bertempat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (22/1/2024).
Tujuan sosialisasi kali ini adalah menginternalisasi azas netralitas ASN berdasarkan Pasal 2 UU No. 5 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap ASN harus patuh pada azas netralitas dengan tidak memihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
Baca Juga: Cak Imin Optimis 51 Persen Suara PKB Sukabumi Lumbung Suara Terbesar di Jawa Barat
Kegiatan ini dibuka Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
Dalam sambutannya Bey ingatkan Aparatur Sipil Negara agar menjaga pribadi maupun institusi tetap netral pada Pemilu 2024.
"Saya berharap para ASN memahami betul arti netralitas, mana yang boleh dan mana yang tidak.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Siap Cabut IUP Tambang Nakal, Pengusaha Wajib Libatkan Warga Lokal
"Netralitas bukan berarti kita tidak boleh menegakkan aturan. Jadi selain tidak memihak, kita harus berani tidak memberikan dukungan serta berani menegakkan aturan,” tegas Bey, Senin (22/01).
Dengan prinsip netralitas, Bey berharap ASN dapat menyikapi situasi politik dengan tidak terpengaruh atau mempengaruhi pihak lain untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan atau ketidaknetralan.
Sementara itu, Wakil Bupati bersama Kepala Badan Kesbangpol dan Perwakilan Kepala BKPSDM usai acara menyatakan ASN Sukabumi siat menjaga netralitas.
Baca Juga: Tupoksi Pengawas TPS dan Honorarium Selama Bertugas 1 Bulan Kecamatan Cicantayan Sukabumi
"Netralitas ASN intinya adalah bahwa seluruh ASN di lingkup Pemerintah Jawa Barat atau Kabupaten kota se Jawa Barat semuanya harus berdiri di atas semua golongan dan bisa menjungjung tinggi netralitas sehingga pemilu bisa berjalan dengan baik, lancar, sukses dan tanpa ekses," ungkap Iyos Somantri.(*)