TatarMedia.ID - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menunjuk Jenderal (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam).
Penunjukan Menko Polkam ini menarik perhatian publik, karena Djamari dikenal sebagai sosok yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak panjang di dunia militer dan intelijen.
Sebelum jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa, dan memiliki integritas tinggi.
Baca Juga: Klarifikasi Wali Kota Prabumulih: Pencopotan Kepala Sekolah Bukan Karena Anak Bawa Mobil
Selama karier militernya, Djamari menjabat dalam berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada masa pemerintahan sebelumnya. Pengalamannya di bidang intelijen membuatnya memiliki pemahaman mendalam, tentang dinamika politik dan keamanan nasional.
Alasan Prabowo Memilih Djamari
1. Pengalaman dan Rekam Jejak
Djamari memiliki pengalaman luas di bidang militer dan intelijen, yang merupakan aspek krusial dalam menangani isu-isu politik, hukum, dan keamanan. Rekam jejaknya yang bersih dan profesionalisme yang tinggi menjadikannya pilihan yang tepat untuk posisi strategis ini.
2. Kebutuhan akan Stabilitas Keamanan
Baca Juga: Dari Konflik Militer ke Kursi Menko Polkam: Berikut Profil Djamari Chaniago
Dalam situasi geopolitik yang dinamis dan tantangan keamanan yang kompleks, Presiden Prabowo membutuhkan sosok yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Djamari, dengan latar belakangnya, dipandang mampu menghadapi tantangan tersebut dengan efektif.
3. Sinergi dalam Pemerintahan
Penunjukan Djamari juga dilihat sebagai langkah untuk memperkuat sinergi antara lembaga-lembaga negara, khususnya dalam koordinasi kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Dengan pengalamannya, Djamari diharapkan dapat membangun komunikasi yang baik antar lembaga dan memastikan implementasi kebijakan yang efektif.
Baca Juga: Kontroversi Pencopotan Kepala Sekolah, Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih Jadi Sorotan