TatarMedia.ID - Dadan Hindayana, yang lahir di Garut pada 10 Juli 1967, kini menjabat sebagai Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Namun, perjalanan kariernya tidak dimulai dari bidang gizi, melainkan dari dunia entomologi, ilmu yang mempelajari serangga.
Dadan Hindayana sendiri menyelesaikan pendidikan S1 di Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1990.
Dadan Hindayana kemudian melanjutkan studi S2 di bidang Entomologi Terapan di University of Bonn, Jerman, dan menyelesaikan S3 di Leibniz Universität Hannover, Jerman. Setelah kembali ke Indonesia, Dadan aktif mengajar di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB.
Baca Juga: Lagi-lagi Heboh Keracunan Massal di 6 Daerah Usai Menyantap Hidangan MBG
Sebagai akademisi, ia dikenal melalui berbagai publikasi ilmiah di bidang entomologi. Penelitiannya sering kali menyoroti peran fungsional serangga dalam ekosistem, seperti "Keanekaragaman dan peran fungsional serangga Ordo Cleopatra di area reklamasi pascatambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur".
Pada 19 Agustus 2024, Dadan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BGN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 94P Tahun 2024.
Dalam peran barunya, Dadan bertanggung jawab mengawal program-program nasional di bidang gizi, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca Juga: Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Bentuk Tim Investigasi Khusus
Sebagai Kepala BGN, Dadan mengusulkan untuk memasukkan serangga, seperti belalang dan ulat sagu, sebagai alternatif sumber protein dalam menu MBG. Ia berpendapat bahwa serangga dapat menjadi pilihan pangan lokal yang bergizi, terutama di daerah-daerah tertentu.
Namun, usulan ini menuai kontroversi. Beberapa pihak mempertanyakan kelayakan dan penerimaan masyarakat, terhadap konsumsi serangga sebagai bagian dari program gizi nasional.
Baca Juga: Resep Membuat Donat Kampung: Donat Empuk dan Praktis ala Rumahan