TatarMedia.ID - Abigail Limuria adalah seorang penulis muda dan pegiat sosial-politik asal Indonesia, yang kini tengah menjadi sorotan publik. Lahir pada 10 November 1994 di Jakarta, ia dikenal aktif menyuarakan aspirasi publik dan terlibat dalam berbagai inisiatif sosial-politik.
Baru-baru ini, Abigail Limuria tampil sebagai narasumber dalam media internasional seperti Al Jazeera English dan DW News, membahas gelombang demonstrasi yang terjadi di Indonesia pada Agustus 2025.
Abigail Limuria sendiri menempuh pendidikan sarjana di bidang Media dan Perfilman di Biola University, Amerika Serikat, dari 2013 hingga 2017.
Baca Juga: Berdiri Sejajar dengan Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un, Foto Prabowo di China Viral!
Selama masa studinya, ia aktif dalam produksi film dan program komunikasi, yang membekalinya dengan keahlian di bidang media. Abigail juga telah mendirikan berbagai platform yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan edukasi sosial-politik, antara lain:
- Lalita Project: Bersama Grace Kadiman, Abigail membuat proyek buku dan media sosial yang menampilkan 51 cerita perempuan hebat di Indonesia, termasuk tokoh seperti Butet Manurung, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani.
- What Is Up Indonesia (WIUI): Didirikan pada Agustus 2020, WIUI adalah media independen berbasis sosial-politik yang menyajikan informasi dalam bahasa Inggris dengan pendekatan pop culture, meme, dan candaan seputar anime.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Ungkap Demo Agustus Dikendalikan Algoritma, Bukan Manusia
- Bijak Memilih: Platform yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menentukan pilihan politiknya, dengan menyediakan informasi objektif terkait rekam jejak partai politik dan visi misi calon presiden dan wakil presiden.
Selain itu, Abigail juga menulis buku berjudul Makanya, Mikir! yang membahas panduan berpikir untuk hidup lebih bahagia.
Abigail aktif dalam merumuskan dan menyuarakan aspirasi publik melalui berbagai inisiatif sosial-politik. Ia terlibat dalam gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat, yang merangkum 25 tuntutan kepada pemerintah sebagai ringkasan dari ratusan pernyataan masyarakat sipil.
Baca Juga: Ribuan Massa Demo 3 September Kepung DPR RI dengan Lautan Warna Pink Hitam
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, ia menilai bahwa demonstrasi yang terjadi merupakan bentuk keresahan masyarakat yang merasa tak didengar oleh wakil rakyat di parlemen.
Artikel Terkait
Bukit Tegal Malaka: Surga Alam dengan Panorama Savana di Garut
Garland Barnville, Kafe Cantik dengan Nuansa Pedesaan Swiss di Garut
Kamojang Ecopark: Wisata Alam dengan Beragam Daya Tarik dan Harga Terjangkau
Mengungkap Sejarah dan Keunikan Makam Keramat Godog di Garut
Berdiri Sejajar dengan Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un, Foto Prabowo di China Viral!
Tertarik Daftar Pasukan Putih di Pemprov DKI? Ini Syarat dan Prosedur Pendaftarannya
Masak Mudah Hari Ini: Resep Membuat Bakwan Sayur yang Renyah dan Nikmat
Prabowo Hadiri Undangan Xi Jinping, 8 Jam di China Lalu Pulang ke Jakarta