TatarMedia.ID - Penyanyi asal Amerika Serikat, Ryan Adams, kembali menjadi sorotan publik setelah serangkaian kontroversi yang terjadi selama tur konsernya di Australia dan Selandia Baru.
Tur ini digelar untuk merayakan ulang tahun ke-25 album debut solonya, Heartbreaker. Namun, alih-alih merayakan pencapaian tersebut, Ryan Adams justru menuai kritik tajam dari penggemar dan media akibat perilaku tak profesional di atas panggung.
Pada 12 Oktober 2025, konser Ryan Adams di Hamer Hall, Melbourne, berakhir dengan kekacauan. Menurut laporan pengunjung, Adams meninggalkan panggung secara tiba-tiba setelah mengeluh tentang kilatan lampu kamera dan menyebut mantan istrinya, Mandy Moore.
Baca Juga: Kartini Muljadi Tutup Usia 95 Tahun, Pendiri Tempo Scan yang Menginspirasi
Beberapa penggemar melaporkan bahwa ia tidak menyelesaikan lagu-lagu dan akhirnya meninggalkan panggung, meninggalkan penonton dalam kebingungan dan kekecewaan.
Setelah insiden tersebut, Adams mengeluarkan permintaan maaf melalui media sosial, menjelaskan bahwa kilatan lampu LED menyebabkan kejang mata (ocular seizure) yang membuatnya panik dan kehilangan orientasi.
Ia menekankan bahwa reaksinya bukanlah bentuk protes terhadap penggemar, melainkan akibat kondisi medis yang telah lama dideritanya.
Baca Juga: Profil Kartini Muljadi, Pendiri Tempo Scan Pacific yang Meninggalkan Warisan Besar
Namun, permintaan maaf tersebut tidak mengakhiri kontroversi. Beberapa hari setelah insiden di Melbourne, Adams kembali menjadi sorotan setelah mengunggah pernyataan kontroversial di Instagram.
Dalam unggahan yang kini telah dihapus, ia menyebut Australia sebagai "negara terburuk" dan warganya sebagai "orang terburuk", serta menyatakan bahwa ia tidak akan kembali ke negara tersebut.
“You are the worst people and you know it and the best you can go is copy Americans and UK culture,” the post read.
Baca Juga: Drama Pernikahan Clara Shinta dan Muhammad Alexander: Foto Mantan Jadi Pemicu Perceraian
Pernyataan ini menuai kecaman luas dari penggemar dan media. Beberapa penggemar merasa bahwa Adams tidak hanya menyerang negara, tetapi juga menghina mereka yang telah mendukung kariernya selama ini.
Sebagian besar menganggap bahwa perilaku tersebut tidak dapat dibenarkan, terlepas dari kondisi medis yang mungkin dialami.
Artikel Terkait
Museum Prabu Geusan Ulun: Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Sumedang
Tanjung Duriat, Primadona Wisata Alam di Sumedang yang Worth It Kamu Kunjungi
Drama Pernikahan Clara Shinta dan Muhammad Alexander: Foto Mantan Jadi Pemicu Perceraian
Profil Muhammad Alexander Assad, Suami Clara Shinta yang Diisukan Cerai
Perjalanan dan Warisan Grandmaster Catur Daniel Naroditsky yang Kini Tutup Usia
Jans Park Penuh Keseruan! Berikut 6 Wahana yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung
Yanyan Rusyandi Jelaskan Kenaikan Tarif Rawat Jalan RSUD R Syamsudin SH, Pasien BPJS Tetap Gratis