TatarMedia.ID – Camat Sukalarang angkat bicara akibat aksi protes yang dilayangkan oleh puluhan Guru SD, SMP, MA, dan RA di Sukalarang Kabupaten Sukabumi, Senin (2/12/2024) terkait dengan menyuarakan keberatan terhadap pernyataan Camat Sukalarang yang diduga melecehkan profesi guru yang turut dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024,
Camat Sukalarang, Ratu Badrijawati, memberikan klarifikasi terkait aksi protes puluhan guru yang merasa tersinggung dengan pernyataannya saat bertugas sebagai penyelenggara pemilu.
Baca Juga: Peringati Hari AIDS Sedunia 2024, Bupati Sukabumi Ajak Bersama Tangani HIV/AIDS
Ratu menyebutkan bahwa persoalan ini telah diselesaikan melalui islah bersama pihak terkait, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam), PGRI Kecamatan Sukalarang, dan perwakilan dari PGRI Kabupaten Sukabumi.
"Jadi mohon maaf, saya tidak ada maksud seperti itu," ungkap Camat Sukalarang.
"Sekali lagi mohon maaf karena saya tidak ada maksud menyakiti atau menyinggung profesi (guru)," lanjut Ratu melalui sambungan telepon pada Senin (2/12/2024).
Baca Juga: Viral! Pernyataan Camat Sukalarang Dinilai Melecehkan Guru yang Jadi Penyelenggara Pemilu
Camat Sukalarang itu mengungkapkan bahwa pernyataan dalam beberapa pertemuan tersebut dimaksudkan untuk pembinaan.
"Ini lebih kepada pembinaan terhadap PPS dan PPK yang terlibat dalam pelaksanaan tahapan Pilkada di Kecamatan Sukalarang," tambah Ratu.
Ia menjelaskan bahwa tanggung jawabnya sebagai penanggung jawab Pilkada di tingkat kecamatan adalah memastikan proses berjalan sesuai rencana.
"Intinya, saya hanya menjalankan tugas sebagai penanggung jawab Pilkada dan melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap penyelenggara pemilu, termasuk PPK dan PPS. Hal ini untuk memastikan Pilkada berjalan sukses tanpa kendala," ujar Ratu.
Ratu juga menepis anggapan bahwa pernyataannya mengandung unsur intimidasi atau merendahkan profesi guru. Menurutnya, pembinaan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga profesionalisme dalam pelaksanaan tahapan Pilkada.
"Tidak ada intimidasi atau maksud lain, apalagi untuk menyakiti profesi atau organisasi. Saya pastikan hal ini hanya sebatas pembinaan," tegasnya.