TatarMedia.ID – Bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi meninggalkan duka mendalam bagi para korban, termasuk para pelajar.
Sebagai bentuk perhatian, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan bagi siswa SMA dan SMK terdampak di wilayah Ciemas, Tegalbuleud, Sagaranten, Surade, Simpenan, hingga Palabuhanratu.
Salah satu penerima bantuan, Novika Cipta, siswa kelas XII SMKN 1 Tegalbuleud, berbagi kisah haru.
Warga Kampung Cijaksi, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud itu menceritakan bagaimana banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/12) meluluhlantakkan rumah dan perlengkapannya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Jalan Palabuhanratu - Kiaradua Setelah Tertimbun Longsor, Penanganan Banyak Kendala
"Rumah saya terendam 1,5 meter akibat banjir dari Sungai Cikaso. Air datang tiba-tiba, waktu itu rumah tetangga juga ada yang hanyut terbawa derasnya arus. Semua perlengkapan rumah dan sekolah tidak sempat diselamatkan. Pakaian hanyut, buku basah, termasuk ijazah yang rusak karena terendam," ujar Novika, usai menerima bantuan perlengkapan sekolah dari Kepala KCD Wilayah V.
Novika mengungkapkan, saat bencana terjadi, ia dan teman-temannya tengah menjalani ujian di sekolah. Bencana membuat kegiatan belajar terhenti selama empat hari sebelum ujian susulan akhirnya dijadwalkan.
"Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah dari pihak sekolah, PTPN, dan relawan. Sekarang saya tinggal bersama saudara di wilayah Gunung Sungging, Surade," tambahnya.
Cerita serupa datang dari Derisma, pelajar SMAN 1 Simpenan, yang menjadi korban longsor. Ia mengungkapkan rasa syukur karena seluruh anggota keluarganya yang berjumlah enam orang selamat meski rumah mereka rusak tertimbun tanah.
"Saat longsor terjadi pada Rabu (4/12), sejak subuh kami sudah lari menyelamatkan diri karena air mulai masuk ke dalam rumah. Tidak ada waktu untuk menyelamatkan barang-barang. Jam 11 siang, air yang coklat semakin deras," ungkap Derisma.
Saat ini, ia dan keluarganya tinggal di rumah tetangga sembari menunggu penanganan bencana selesai.