Pemuda Peserta Marathon Meninggal Dunia Setelah Jatuh Pingsan di Garis Finish

Photo Author
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 20:53 WIB
Pemuda berusia 18 Tahun meninggal setelah ikut maraton
Pemuda berusia 18 Tahun meninggal setelah ikut maraton

TatarMedia.ID - Kompetisi lari jarak jauh atau marathon telah menjadi olahraga favorit bagi banyak orang. Selain meningkatkan kesehatan jantung, ajang ini juga menjadi tempat para peserta berkompetisi meraih medali.

Namun, sebuah insiden tragis terjadi pada remaja bernama Rudy Junior Zevallos (18) yang meninggal dunia setelah jatuh pingsan di garis finish Perlombaan Half Marathon di Lebanon, pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Berdasarkan laporan dari People, Rudy dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya, ia dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama dengan perlombaan tersebut. Ironisnya, Rudy baru-baru ini mendaftar untuk bergabung dengan Korps Marinir AS, mengikuti jejak ayahnya.

Menyikapi kejadian ini, rekan-rekannya di perlombaan marathon menyebut Rudy sebagai sosok dengan semangat kompetisi yang tinggi.

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi di Aceh Tengah 4 Korban Meninggal Dunia Tertimbun Longsor

"Ia sosok yang semangat kompetitifnya tinggi dan bertekad kuat untuk menyelesaikan apa yang ada di hadapannya," ujar salah satu rekan Rudy.

Rudy bercita-cita menyelesaikan Half Marathon dalam waktu kurang dari dua jam, dan ia berhasil menyelesaikannya dalam waktu satu jam lima puluh delapan menit.

Keluarga Rudy juga mengenang sosoknya sebagai anak yang luar biasa di bidang olahraga. Melalui pernyataan mereka di platform penggalangan dana Go Fund Me, pihak keluarga menuliskan, "Junior (Rudy) adalah seorang teman, murid, saudara, dan anak yang luar biasa."

Di sekolahnya, Lebanon High School, Rudy aktif mengikuti berbagai kompetisi seperti sepak bola, gulat, dan lari, sebagai perwakilan atlet. Keluarga Rudy mengungkapkan, "Dia selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri."

Baca Juga: Andres Iniesta Resmi Gantung Sepatu, Kenang Momen Ikonik Sepanjang Karier

Menyikapi tragedi ini, keluarga Rudy merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka. Namun, mereka memastikan penyebab kematian sang anak disebabkan oleh suhu tubuh yang meningkat secara fatal, yang menyebabkan jantungnya berhenti berdetak.

"Penyebab pasti kematian Junior (Rudy) kami tahu, suhu tubuhnya mencapai tingkat yang fatal dan jantungnya berhenti berdetak," ungkap pihak keluarga.

Keluarga Rudy menambahkan bahwa tidak mungkin untuk meringkas betapa berartinya remaja berusia 18 tahun ini bagi orang-orang terdekatnya. "Tidak mungkin untuk meringkas betapa berartinya Junior (Rudy) bagi banyak orang terdekatnya," tutup pernyataan keluarga.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Sumber: People

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X