dunia

Setelah Salju, Arab Saudi Diterjang Banjir Bandang di Beberapa Kota

Kamis, 9 Januari 2025 | 21:08 WIB
Banjir di Arab Saudi ramai tersebar di platform media sosial X

TatarMedia.ID - Arab Saudi, negara yang identik dengan gurun pasir, kini dihadapkan pada cuaca ekstrem yang menjadi perhatian publik.

Setelah mencatat sejarah dengan turunnya salju pertama pada November 2024 di Al-Jawf, kini Arab Saudi menghadapi ujian baru berupa banjir bandang di sejumlah wilayah.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda kota-kota seperti Mekah, Madinah, Jeddah, al-Baha, dan Provinsi Asir. Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi pun telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berlaku hingga Minggu, 12 Januari 2025.

Baca Juga: Bersiap! LPDP 2025 Dibuka, Ketahui Cara Daftar dan Jadwalnya

Hujan deras yang mengguyur Arab Saudi sejak Rabu (8/1/2025) menyebabkan banjir di Mekah, Madinah, Jeddah, al-Baha, dan Provinsi Asir.

Mekah menjadi salah satu kota yang paling terdampak, dengan banyak video dan foto yang beredar di media sosial menunjukkan genangan air yang tinggi.

Baca Juga: Keputusan Biaya Haji 2025 Kemenag Sukabumi Tunggu Penetapan, Ini Estimasi Kuotanya

Hingga kini, meski tidak ada laporan korban jiwa, upaya penanganan bencana mengalami tantangan besar karena wilayah ini jarang menghadapi curah hujan dalam intensitas seperti ini.

Selain itu, Riyadh dan wilayah timur Arab Saudi juga menerima peringatan tingkat keparahan lebih ringan namun tetap diminta waspada.

Pemerintah setempat terus mengimbau masyarakat untuk mengikuti panduan keselamatan, khususnya di daerah lembah dan dataran rendah yang rawan menjadi pusat genangan air.

Baca Juga: Panduan Lengkap Pendaftaran Nikah, Proses Offline di KUA dan Online di SIMKAH Kemenag

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah menetapkan tingkat risiko tinggi untuk Mekah dan Madinah, sementara wilayah Aseer dan Jazan berada pada tingkat kewaspadaan sedang.

Otoritas Bulan Sabit Merah memastikan kesiapan penuh tim penyelamat untuk memberikan bantuan darurat. Layanan ambulans dipastikan tetap berjalan tanpa gangguan selama masa kritis ini.

Pemerintah juga meminta warga untuk menjauhi daerah lembah dan dataran rendah, serta tidak berkendara di wilayah yang telah menerima peringatan cuaca buruk. Kewaspadaan ini diperlukan mengingat curah hujan tinggi diprediksi masih akan terjadi hingga empat hari ke depan.

Halaman:

Tags

Terkini