TatarMedia.ID – Wacana relokasi sementara warga Gaza ke Indonesia mencuat setelah Steve Witkoff, utusan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, menyebutkan nama Indonesia sebagai salah satu opsi.
Hal ini disampaikan Witkoff dalam upayanya menjaga stabilitas kawasan serta memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap berjalan.
Informasi ini diungkapkan oleh seorang pejabat transisi pemerintahan Trump, sebagaimana dilaporkan oleh NBC.
Baca Juga: TikTok Diblokir Total di Amerika Serikat, Pengguna AS Terancam Denda Rp 81,9 Juta per Orang
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa relokasi sementara bagi sekitar dua juta warga Gaza tengah menjadi salah satu opsi untuk mendukung proses pembangunan kembali wilayah tersebut pasca-konflik.
Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
"Pertanyaan besar adalah bagaimana membangun kembali Gaza dan ke mana sekitar dua juta warga Palestina dapat direlokasi sementara. Indonesia, misalnya, menjadi salah satu lokasi yang sedang dipertimbangkan untuk menampung mereka," ungkap seorang pejabat transisi yang memahami pembahasan internal ini.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatasi Culture Shock saat Kuliah di Luar Negeri
Steve Witkoff, yang direncanakan akan berkunjung langsung ke Gaza, berharap dapat memahami dinamika konflik lebih baik.
Selain itu, ia ingin memastikan kelangsungan gencatan senjata dan mencegah upaya-upaya ekstremis dari kedua belah pihak yang bisa membatalkan kesepakatan.
"Kelompok ekstremis dari Hamas maupun pihak radikal Israel memiliki potensi untuk menggagalkan proses ini," ujarnya.
Baca Juga: 5 Skill yang Pasti Kamu Dapat Kalau Kuliah di Luar Negeri
Tahapan Gencatan Senjata Gaza
Gencatan senjata yang sedang berjalan terdiri dari tiga tahap utama. Pada tahap pertama, fokus diberikan pada pembebasan sandera yang ditahan kedua belah pihak selama konflik berlangsung.