TatarMedia.ID - Aktivitas gelombang Rosby Ekuator diprakirakan aktif di wilayah Jawa Barat yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat.
Kondisi cuaca berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini tanggal 4 hingga 6 November 2023, Nilai SOI, IOD, dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Bandung, Dr. Teguh Rahayu menyatakan, saat ini MJO aktif pada kuadran 8 (West Hem. And Africa), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan.
"Aktivitas gelombang Rosby Ekuator diprakirakan aktif di wilayah Jawa Barat yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat." ungkap Teguh Rahayu kepada TatarMedia.ID.
Baca Juga: Penjelasan KAI Plafon Bocor di Stasiun Kereta Cepat Halim dan Cawang
Lanjut Kepala BMKG Bandung yang kerap disapa Ayu, dinamika cuaca skala regional, daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga Jawa Barat bagian selatan.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan awan hujan disepanjang daerah konvergensi," terangnya.
Sementara untuk dinamika cuaca skala lokal, sambung Ayu, di Bandung Raya terdapat beberapa pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Bandung Raya yakni suhu muka laut (SST) relatif hangat di sekitar perairan Indonesia sehingga meningkatkan potensi suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah perairan Jawa Barat bagian utara dan selatan, kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 40 – 95 %; labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Korban 5 Wilayah Cianjur Diterjang Hujan Angin
"Analisis streamline menunjukkan wilayah Bandung Raya didominasi oleh angin timuran, angin baratan mulai terlihat aktif memasuki wilayah Bandung Raya terutama diantara siang, sore dan malam hari." Jelas Ayu.
Saat ini Wilayah Bandung Raya berada pada masa peralihan (Pancaroba) dari musim kemarau ke musim penghujan hal ini ditandai dengan pertumbuhan awan rendah yang dapat tumbuh menjadi awan awan konvektif signifikan yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat salam skala lokal dan durasi singkat.
"Wilayah Bandung Raya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II hingga dasarian III November 2023. Dan puncak musim hujan di wilayah Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024 dengan sifat hujan Normal – Bawah." Jelas Ayu.
Baca Juga: Stadion Si Jalak Harupat Siap Tampilkan FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023
Sedangkan Analisis suhu maksimum di Bandung pada siang hari pada pukul 12.00 wib hingga 15.00 wib antara 30 -32 derajat celcius, hal ini disebabkan karena posisi matahari diselatan khatuliswa sehingga paparan sinar matahari optimal diselatan khatulistiwa termasuk Bandung Raya dan adanya proses konveksi pertumbuhan awan awan hujan.
Prakiraan Cuaca 6 November 2023
Artikel Terkait
Strategi BMKG Tekan Korban Gempa dan Tsunami Kolaborasi Teknologi dan Kearifan Lokal
Viral Fenomena Hujan Es di Palembang Ini Penjelasan BMKG