Hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar debit air sungai jalur irigasi tidak meluap dan memicu kerusakan yang dapat memperparah banjir.
Sementara itu Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin (18/3).
Baca Juga: Gempabumi Terkini Waingapu NTT Pusat Gempa di Darat
Kondisi cuaca seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Grobogan dan sekitarnya.
"Menyikapi hal itu, BNPB imbau masyarakat tetap waspada potensi bencana susulan. Jika terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga lebih dari satu jam dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran tanggul atau sungai agar mengevakuasi diri sementara ke tempat yang lebih aman," kata Muhari.
Baca Juga: Akses Penghubung 3 Desa Terputus Jalan Alternatif Bagbagan Warungkiara Amblas
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir di Grobogan dan sekitarnya khususnya wilayah pantura bagian tengah, BNPB bersama BMKG, BRIN, Permerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, TNI dan unsur terkait lainnya tengah mengupayakan pelaksanaan Teknologi Mofidikasi Cuaca (TMC) yang dimulai hari ini, Sabtu (16/3) hingga Rabu (20/3) mendatang.(*)
Artikel Terkait
Warung dan Gazebo di Kawasan Wisata Citepus Palabuhanratu Hancur Diterjang Banjir Rob
Korban Banjir di Pesisir Selatan Sumatera Barat Bertambah 24 Orang Meninggal Dunia
Kondisi Terkini Banjir di Wilayah Kota Palangkaraya Ribuan Rumah Warga Terdampak
Semarang Dikepung Banjir Sejak Tadi Malam
Banjir di Palangkaraya Makan 5 Korban Jiwa 1 Korban Masih Dalam Pencarian