Pasca Erupsi Gunung Ruang Dilarang Masuk Kampung Pumpente dan Laingpatihe

TatarMedia.ID - Pasca Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus, pemerintah setempat masih menetapkan larangan untuk memasuki Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi yang berada di dalam radius 4 km atau berada di kaki Gunung Ruang, Kamis (25/04/2024).

Meski status aktivitas vulkanik Gunung Ruang turun dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga) hingga saat ini BNPB terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Pendampingan BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sitaro diantaranya untuk memastikan keselamatan warga, khususnya yang tinggal di Pulau Ruang.

Baca Juga: 2 Kali Gempabumi Dangkal Guncang Seram Bagian Barat Maluku

Deputi Logistik Peralatan pada BNPB, Lilik Kurniawan bersama jajaran, didampingi BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro memantau langsung daerah yang telah dipasang rambu pada Rabu (24/05) kemarin.

Hasil pemantauan, masih terlihat penduduk setempat tengah berupaya menyelamatkan barang barang milik mereka dari sisa erupsi.

"Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memasuki lagi Kampung Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana," tegas Lilik, Rabu (24/04).

Baca Juga: Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Waspada Potensi Guguran Lava dan Lahar

Pemerintah Daerah Kabupaten Sitaro telah membentuk tim verifikasi data pengungsi melibatkan organisasi perangkat daerah terkait dan Kapitalau (kepala desa) untuk mendata pengungsi.

Tercatat 14.045 jiwa terdampak  dengan rincian 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan.

"Sedangkan pengungsian, total warga mengungsi sebanyak 6.125 jiwa, dengan rincian 2.943 laki-laki dan 3.182 Perempuan yang tersebar di 13 titik," terang Lilik.

Baca Juga: Potensi Gas Beracun Pasca Letusan Gunung Ruang

Penanganan pengungsi selanjutnya akan dipisahkan menjadi dua bagian. Pengungsi yang berasal dari Pulau Ruang akan dısatukan dalam satu tempat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK).

Pengungsi yang berasal dari Pulau Tagulandang tersebar di rumah kerabat atau masih bertahan di rumah masing-masing.