Gempa ini bersifat destruktif, guncangan kuat di rasakan di Tegalbulued, Pamulihan, Sukanagara, Cempaka, Langkaplancar dan Lembang pada skala intensitas V MMI serta menimbulkan kerusakan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Ciamis.
Sejumlah pertanyaan timbul, mengapa gempa ini bisa dirasakan hampir separuh pulau Jawa, padahal titik pusat gempa berada di laut yang cukup jauh dengan daratan.
Baca Juga: 8 Warga Buntau Toraja Utara Tertimbun Longsor 3 Meninggal Dunia
"Karena hiposenter-nya dalam maka gempa ini memiliki spektrum luas hingga mencakup daerah Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, hingga Malang," beber Daryono.
Menurut Daryono, gempa ini tidak berpotensi Tsunami, karena hasil monitoring Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Pantai Tasikmalaya dan Cilacap tidak menunjukkan adanya anomali muka laut.
Baca Juga: Gempa M6,2 Tadi Malam Merusak Rumah Fasilitas Umum di 13 Kecamatan Kabupaten Sukabumi
"Gempa yang terjadi belum mampu menyebabkan gangguan kolom air laut/ tsunami, salahsatunya karena hiposenter yang cukup dalam." pungkas Daryono.(*)
Artikel Terkait
Gempa Terkini Guncang Jawa Barat Magnitudo 6,5
Gempa M 6,2 Berdampak di 9 Kota Kabupaten di Jawa Barat
Gempa M6,2 Tadi Malam Merusak Rumah Fasilitas Umum di 13 Kecamatan Kabupaten Sukabumi
Gempabumi M6,2 Garut Jawa Barat Bukan Gempa Megathrust
Dampak Kerusakan Akibat Gempa M6,2 Jawa Barat Bertambah