"Teramati sinar api kurang lebih 700 meter dari puncak dan terdengar suara dentuman disertai gemuruh kuat di ke Pos PGA Ibu, hujan abu jatuh di pemukiman warga sebelah barat dan barat daya," jelas Hendra.
Selanjutnya pada 27 April 2024 pukul 09.15 WIT, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 1.200 meter, kolom abu condong ke barat dan barat daya.
Disusul pada 28 April 2024 pukul 00.37 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.500 meter, arah kolom erupsi ke barat, teramati petir dalam kolom erupsi, suara dentuman dan gemuruh terdengar sampai di Pos PGA Ibu. Hujan abu turun sampai di pemukiman warga sebelah barat dari Gunung Ibu.
Baca Juga: 1 Korban Meninggal Dunia Belasan Ribu Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Wajo Sulsel
Pada 29 April 2024 pukul pukul 21.37 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati ± 1.000 m di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
"Pada erupsi ini teramati sinar api sekitar 500 m dan lontaran lava pijar ke arah barat, barat laut dan barat daya, pada erupsi ini juga terdengar suara dentuman disertai gemuruh sampai ke Pos PGA." kata Hendra.
Kemudian Pada 2 Mei 2024 pukul 23.14 WIT, terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT Pagi Ini
"Pada erupsi ini teramati sinar api sekitar 500 meter dan lontaran lava pijar ke arah barat daya. Teramati petir dalam kolom erupsi dan suara dentuman terdengar hingga ke Pos PGA Ibu." jelasnya.
Pada 8 Mei 2024 pukul 01.58 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.
"Pada erupsi in teramati sinar api dan petir, dan suara gemuruh terdengar hingga ke Pos PGA Ibu," sambung Dia lagi.
Baca Juga: Gunung Semeru Hari Ini 4 Kali Erupsi
Pengamatan kegempaan Gunung Ibu menunjukkan seismisitas tinggi. Rekaman kegempaan didominasi oleh jenis gempa letusan, gempa hembusan dan gempa vulkanik. Pada saat menjelang terjadinya erupsi, terekam rentetan gempa Vulkanik Dangkal yang cukup intens serta getaran tremor menerus,"
Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 8 April 2024, Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas G. Ibu dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)
Dalam tingkat aktivitas Level III ini Masyarakat dan pengunjung direkomendasikan untuk tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 3 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.(*)
Artikel Terkait
Gunung Semeru Erupsi Kolom Letusan 1 Kilometer
Pulau Tagulandang Tenggelam Akibat Erupsi Gunung Ruang Adalah Hoax
Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT Pagi Ini
Gunung Semeru Hari Ini 4 Kali Erupsi
Gunung Ibu Erupsi 2 Kali Sejak Pagi