TatarMedia.ID - Status Gunung Ibu masih bertengger di level IV (Awas) sejak Kamis (16/5) hingga saat ini.
Upaya penanganan darurat terus dilakukan seluruh unsur forkompimda Kabupaten Halmahera bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara, tidak terkecuali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dua hari pasca kenaikan status Gunung Ibu, BNPB melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan (Kedeputian 5) bersama tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat tinjau Desa Sangaji Nyeku, Kecamatan Ibu Utara.
Baca Juga: Penyebab Pesawat Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Tangsel
Deputi 5 BNPB Lilik Kurniawan, menyebut jika ditarik garis lurus, wilayah Desa Sangaji Nyeku hanya berjarak 6 kilometer dan berada tepat berhadapan langsung dengan bukaan kawah bagian utara.
"Sebagaimana yang telah direkomendasikan PVMBG atas kenaikan level tertinggi status Gunung Ibu, maka radius jarak 4 kilometer dari puncak kawah utama harus dikosongkan dari segala jenis aktivitas masyarakat, termasuk wisatawan dan pendaki gunung," ungkap Lilik Kurniawan, Minggu (19/05).
PVMBG juga menetapkan perluasan sektoral berjarak 7 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara kawah aktif.
Baca Juga: Tim Gabungan Evakuasi Warga Dari Erupsi Gunung Ibu
Artinya sambung Lilik, Desa Sangaji Nyeku masuk dalam sektor tertentu di bagian utara mulut kawah sehingga harus dikosongkan. Sebab, wilayah desa itu masuk dalam kawasan rawan bencana erupsi Gunung Ibu dan penduduk harus dievakuasi.
"Hari ini Gunung Ibu tidak banyak menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Hanya terlihat hembusan asap berwarna putih dari sisi bukaan kawah bagian utara. Tim PVMBG pun juga sebelumnya turun ke lokasi tersebut untuk perekaman data visual melalui pesawat nirawak," ungkap Lilik.
Tim BNPB dibantu 4 anggota Babinsa yang bertugas untuk pengamanan warga dan wilayah selama penduduk desa dievakuasi ke lokasi pengungsian.
Baca Juga: Motif dan Fakta Baru Pembunuhan Sadis Ibu oleh Anak Kandung di Kalibunder Sukabumi
Menurut keterangan Babinsa setempat, sebagian besar warga telah dievakuasi di dua titik, yakni di Desa Tongute Ternate Asal dan Gam Ici yang berada di Kecamatan Ibu Tengah.
"Dari hasil monitoring yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit itu, memang terlihat bahwa desa tersebut lengang dari aktivitas penduduk. Akan tetapi masih ada beberapa warga yang terlihat masih ada di sana," terang Lilik.
Artikel Terkait
Banjir Rendam 26 Kampung di Mahakam Ulu Kaltim
Mitigasi Galodo Gunung Marapi Susulan BNPB dan BMKG Usulkan Pembuatan Sabo Dam
Laba Bersih Bank BJB Syariah Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok 60 Persen
Gunung Ibu di Halmahera Dua Kali Erupsi
Tim Gabungan Evakuasi Warga Dari Erupsi Gunung Ibu
Penyebab Pesawat Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Tangsel