Aktivitas Gunung Ijen di Jawa Timur Meningkat Level II Waspada

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 16:52 WIB
Kawah Gunung Ijen Jawa Timur (Rudi Imelda )
Kawah Gunung Ijen Jawa Timur (Rudi Imelda )

TatarMedia.ID - Tingkat aktivitas Gunung Ijen naik dari Level I ( Normal) menjadi Level II Waspada, Sabtu (13/07/2024).

Gunung Ijen merupakan Gunung Api yabg secara geografis berada pada koordinat 08o03,30’ LS - 11414,31’ BT, secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Ketua Tim Kerja Gunung Api, Badan Geologi-PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari kepada TatarMedia.ID menjelaskan, erupsi Gunung Ijen terjadi sejak tahun 1900 berupa letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah.

Baca Juga: Kabupaten Batang Kembali Diguncang Gempabumi

"Erupsi freatik pada tahun 1993 menghasilkan tinggi kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1000 meter," ungkap Heruningtyas Desi Purnamasari, Sabtu (13/07).

Lanjut wanita yang akrab disapa Tyas, pada tahun 2011 hingga 2012 Gunung Ijen mengalami peningkatan aktivitas berupa kenaikan kegempaan dan suhu air danau.

Kemudian pada tahun 2017 terjadi tiga kali semburan gas (CO2 outburst).  Pada tahun 2018 juga terjadi tiga kali semburan gas (CO2 outburst), yaitu pada tanggal 10 Januari 2018, 19 Februari 2018 dan 21 Maret 2018 merupakan semburan gas yang cukup besar yang diikuti oleh kejadian aliran gas menyusuri lembah Sungai Banyu Pait hingga mencapai jarak lebih dari 7 km.

Baca Juga: Kondisi Terkini Kawasan Tambang Emas Tradisional di Gorontalo Pasca Diterjang Longsor

"Peningkatan kegiatan terakhir terjadi pada 17 Januari 2020, berupa kenaikkan jumlah Gempa Vulkanik Dangkal," ungkap Tyas.

Sementara itu pada periode 1 Januari 2024 hingga 12 Juli 2024 Gunung Ijen terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis tinggi 50-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga badai, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur, selatan dan barat.

Pada pengukuran tanggal 30 Juni 2024, suhu air kawah di permukaan 34°C. Asap solfatara putih tebal dengan tekanan lemah hingga sedang. Bau gas belerang tercium sedang.belirang merica terlihat di pinggir danau. Jarak pintu air/dam dengan air danau kawah lk. 13,6 Meter.

Baca Juga: Gunung Dukono Erupsi Tinggi Letusan Abu Vulkanik Mencapai 1200 Meter

Dijelaskan Tyas, pada periode 1 Januari 2024 hingga 12 Juli 2024 terekam 424 kali gempa Hembusan,12 kali Tremor Non-Harmonik, 3 kali gempa Tornillo, 8 kali gempa Low Frequency, 259 kali gempa Vulkanik Dangkal, 25 kali gempa Vulkanik Dalam, 45 kali gempa Tektonik Lokal, 4 kali gempa Terasa, skala II hingga III MM, 294 kali gempa Tektonik Jauh, 192 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-7 mm, dominan 3 mm. Jumlah gempa Vulkanik Dangkal dan gempa Vulkanik Dalam cenderung menurun, sedangkan jumlah gempa lainnya berfluktuasi normal. 

"Peningkatan aktivitas Kawah Ijen seringkali ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihanan, hal ini terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau," papar Tyas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X