Bau gas belerang tercium lemah hingga sedang, teramati asap kawah berwarna putih, intensitas tipis, bertekanan lemah dengan ketinggian 50 - 100 meter di atas permukaan air danau kawah.
Suhu air danau kawah terukur 33°C pada suhu udara 18.0°C. Sedangkan pada tanggal 14 Juli 2024, air danau kawah berwarna hijau tosca, teramati endapan belerang berwarna kuning keemasan, dan kuning muda bertebaran di atas permukaan air danau kawah pada bagian tengah, dan pada bagian selatan tepi kawah. Bau gas belerang tercium lemah, asap kawah nihil. Suhu air danau kawah terukur 25°C pada suhu udara 16°C.
Dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu). Pada tanggal 28 Juli 2024, air danau kawah berwarna hijau tua. Suhu air danau kawah terukur 19°C pada suhu udara 19°C.
Baca Juga: Ancaman Sesar Besar Sumatera dan Tsunami, BMKG : Sesar Besar Sumatera di Darat Tidak Memicu Tsunami
Sedangkan pada tanggal 14 Juli 2024, air danau kawah berwarna hijau tua. Suhu air danau kawah terukur 16°C pada suhu udara 18°C.
Berdasarkan pengamatan visual dari CCTV inframerah, menunjukkan konsistensi perubahan warna yang semakin nyata pada permukaan Kawah I dan II.
Sementara untuk kegempaan selama periode 16 – 27 Juli 2024, terekam 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 95 kali Gempa Vulkanik Dalam, 5 kali Gempa Tektonik Lokal dan 32 kali Gempa Tektonik Jauh. Sedangkan data RSAM, juga menunjukkan peningkatan meskipun tidak signifikan.
Baca Juga: KAI Tutup Perlintasan Liar Titik Rawan Kecelakaan Kereta Api
Gempa-gempa yang terekam mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan.
Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangannya menyatakan bahwa data pemantauan dari visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.
"Peningkatan suhu air danau terjadi di Kawah I, Kawah II maupun Kawah III. Hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan aktivitas magmatik di danau kawah Kelimutu," jelas Wafid seperti dikutip TatarMedia.ID, Senin (29/07).
Baca Juga: Kondisi Terkini Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT
Lanjut Wafid, Pengamatan visual mengindikasikan terjadinya pelarutan batuan pada Kawah I.
"Perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II juga menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya," sambung Wafid.
Termasuk perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan.
Artikel Terkait
Gunung Semeru Erupsi Kolom Letusan 1 Kilometer
3 Gunung Api di Indonesia Semeru Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ibu Erupsi
Gunung Merapi Muntahkan Lava dan Awan Panas, Inilah Peringatan Dari BPPTKG
Gunung Ibu di Halmahera 24 Kali Erupsi Hari Ini
Kepala BNPB Tinjau Kondisi Terkini Gunung Merapi