"Hal ini berhubungan dengan unsur ke-empat dalam peringatan dini yaitu kemampuan masyarakat menanggulangi," sambung Dia.
Lanjut Ardhianto, pengetahuan tentang resiko bencana juga menjadi pekerjaan rumah bagi semua baik kalangan akademisi, pemerintah, masyarakat, media dan swasta maupun pihak-pihak lain guna terwujudnya data yang sistematis dan pelaksanaan asesmen resiko berkelanjutan.
"Di Indonesia telah di bentuk Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) yang mewadahi kegiatan yang melibatkan para peneliti, para akademisi, dan para pakar/praktisi dengan fungsi memberikan informasi ilmiah kegempaan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia dalam menghadapi bahaya dan risiko gempa," ungkap Ardhianto.
Baca Juga: Gempabumi M6,2 Aceh Aktivitas Megathrust Mekanisme Sesar naik Sudut Landai
Menurut Ardhianto, perhitungan tim Pusgen terkait potensi gempabumi di wilayah gempabumi seperti segmen-segmen megathrust penting untuk dimaknai sebagai langkah mitigasi terhadap kemungkinan dampak yang diakibatkan suatu gempabumi untuk pembangunan berbasis mitigasi.
"Singkat kata Pengetahuan potensi gempabumi bukanlah hal yang harus disalahartikan untuk ditakuti namun sebagai upaya kesiapsiagaan." ungkapnya.
Layanan Informasi Gempabumi dan Tsunami di Indonesia
Akhir tahun 2004 ditandai kejadian gempa sangat kuat di Aceh dan menimbulkan tsunami hebat yang menelan korban jiwa dan orang hilang yang cukup besar.
Baca Juga: BMKG : Gempabumi Terkini Banten Cerminan Gempa Megathrust
"Tragedi kemanusiaan akhir tahun tersebut mendapatkan tanggapan luar biasa dari masyarakat Indonesia dan dunia, baik dalam upaya untuk memberikan bantuan bagi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara yang terkena musibah maupun usaha untuk mengurangi dampak bencana tsunami di waktu mendatang, tidak hanya di wilayah Aceh namun seluruh wilayah Indonesia," kata Ardhianto.
Usaha dimaksud adalah dengan pembangunan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia atau Indonesia Tsunami Early Warning System yang disingkat InaTEWS.
"Tentunya prinsip INA TEWS adalah cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan menggunakan kajian ilmiah," tukasnya.
Baca Juga: Gempabumi Terkini Aceh Akibat Aktivitas Megathrust
Pemerintah melalui BMKG secara 24 jam selama tujuh hari terus menerus memantau aktifitas gempabumi tektonik untuk memastikan layanan peringatan yang efektif sampai ke masyarakat.
Pengembangan sistem pemantauan gempabumi terus berkembang dari tahun 2004 sampai sekarang.
Artikel Terkait
Gempabumi Terkini Aceh Akibat Aktivitas Megathrust
BMKG : Gempabumi Terkini Banten Cerminan Gempa Megathrust
Gempa Cerminan Megathrust Banten Hingga Pagi Terjadi 39 Gempa Susulan
Gempa Terkini Simeuleu Akibat Aktivitas Megathrust
Gempabumi Dangkal Megathrust Event Episenter Lampung
Penjelasan Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai - Siberut