Petani Kelengkeng Tuban Makin Maju dan Perluasan Usahanya Berkat Didukung BRI

Kelompok petani kelengkeng ini, yang diwakili oleh Wiyono, telah berhasil membangun reputasi sebagai penghasil kelengkeng New Kristal berkualitas tinggi. Berkat usaha mereka, Desa Sugihan kini dikenal luas karena produksi kelengkeng unggul tersebut.

Baca Juga: Inilah Beberapa Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050

Saat ini, klaster kelengkeng Desa Sugihan terdiri dari sekitar 90 petani yang bersama-sama mengelola lahan perkebunan seluas 30 hektar. Inovasi yang mereka terapkan dalam pola tanam memungkinkan kelengkeng dapat dipanen secara berkelanjutan, berbeda dengan komoditas jagung, cabai, atau kacang yang mereka tanam sebelumnya, yang harus ditanam ulang setelah setiap panen.

Untuk memperluas usahanya, para petani kelengkeng mendapatkan dukungan modal dari BRI. BRI telah memberikan fasilitas pembiayaan dengan suku bunga rendah, yang sangat membantu para petani dalam mengembangkan usahanya.

"Kami bekerja sama dengan BRI berkat kerja keras dan dukungan BRI yang sangat mendorong perkembangan sektor agro. BRI memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rendah, yang sangat meringankan beban petani, terutama dalam hal permodalan karena kelengkeng memerlukan modal yang besar.”

Selain itu, untuk meningkatkan nilai tambah, kelompok petani juga telah membangun destinasi agrowisata kelengkeng pada tahun 2000, yang kini menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah.

Baca Juga: Pencapaian Tiga Tahun Holding Ultra Mikro BRI Group Layani 176 juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur

Kelompok petani di Desa Sugihan fokus mengembangkan varietas kelengkeng New Kristal, yang memiliki keunggulan dapat berbuah sepanjang tahun dan memiliki daging buah yang tebal. Kelengkeng jenis ini sangat cocok ditanam di dataran rendah dan mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

BRI melalui program Klasterku Hidupku memberikan perhatian khusus pada pengembangan klaster usaha seperti yang dilakukan oleh kelompok petani kelengkeng ini. Program ini bertujuan untuk membangun sinergi dan kebersamaan di antara pelaku usaha dalam satu wilayah, sehingga mendorong peningkatan usaha secara berkelanjutan.

Hingga Juli 2024, BRI telah membentuk lebih dari 31.488 klaster usaha di seluruh Indonesia dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pelatihan dalam rangka pemberdayaan usaha kecil dan mikro. Program ini diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan sektor UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Baca Juga: Klaster Jeruk Semboro dengan Klasterku Hidupkan Menjadi Pertanian Berkelanjutan Bersama BRI

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan strategi utama BRI dalam mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia.