"Ini dilakukan karena titik – titik lokasi pengungsian yang terletak di Kabupaten Flores Timur sudah tidak cukup menampung pengungsi yang terus bertambah," sambung Dia.
Satu tempat pengungsian terbaru yang sudah mulai menampung masyarakat yang menungsi sejak kemarin sore adalah SDK Eputobi yang berada di Kecamatan Titehena.
"Rencananya jika pengungsi masih terus bertambah, akan kembali disiapkan titik – titik pengungsian lainnya," ungkap Muhari.
Baca Juga: Breaking News! Aktivitas Gunung Marapi Kembali Meningkat Status Level III Siaga
Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto selaku koordinator perwaklian BNPB yang bertugas di titik tersebut melaporkan data pada sabtu (9/11) pagi, sebanyak 1.049 masyarakat dari tujuh desa mulai mengungsi sejak sore kemarin.
BNPB berkolaborasi dengan pihak lainnya terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi para pengungsi, antara lain dengan menyiapkan tenda tambahan jika memang nantinya Gedung sekolah tidak dapat menampung para masyarakat.
Perlengkapan pendukung mulai disiapkan seperti matras, kasur lipat, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan memasak, makanan dan minuman, tenaga kesehatan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT
Terkait pemenuhan air bersih diupayakan dengan menyediakan tandon-tandon air. Khusus untuk kamar mandi atau kebutuhan sanitasi, masyarakat desa sekitar menyatakan bersedia apabila kamar mandinya dipergunakan bagi masyarakay, sambil menunggu dibuatkan toilet portable di pengungsian.
"Sejak kemarin sudah mulai berbenah, artinya masing-masing pengungsi tentu dilayani semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang layak dan berjalan maksimal," terang Muhari.
Dukungan bantuan dari berbagai lapisan masyarakat juga sudah berdatangan, dari mulai bantuan logistik, pelayanan kesehatan hingga dukungan psikososial dari guru-guru di Kabupaten Flores Timur.
Baca Juga: Prabowo Subianto Terima Kunjungan PM Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka
Adapun dukungan pelayanan kesehatan terlihat dengan tersedianya tenaga Kesehatan yang langsung memberikan pengobatan bagi pengungsi dan dukungan psikosial yang diberikan melalui kegiatan bernyanyi, bercanda dan aktivitas dengan para pengungsi khususnya anak-anak.
Bantuan permakanan di dapur umum juga sudah berjalan yang dilakukan oleh warga sekitar dan ibu-ibu yang ditugaskan untuk membuat makanan. Sejumlah siswa secara suka rela terlibat dalam pendistribusian logistik.(*)
Artikel Terkait
Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Bertambah
BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Kondisi Terkini Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT
Setelah Telan Korban Jiwa Gunung Lewotobi Laki-laki Mengamuk 10 Kali Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT Erupsi Tinggi Kolom Letusan 9 KM