TatarMedia.ID - Aktivitas Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali meningkat, PVMBG naikan status dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga.
Gunung Marapi yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dengan puncak tertinggi 2891 mdpl ini berada pada koordinat 0o 22’ 47,72” Lintang Selatan - 100o 28’ 16,71” Bujur Timur.
Aktivitas Gunung Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi yang berada di Jalan Prof Hazairin Nomor 168 Bukittinggi.
Baca Juga: BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Kepala Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid dalam keterangannya menyatakan, Gunung Marapi termasuk Gunung Api yang sering mengalami erupsi.
"Sejak tahun 1807 erupsi memiliki masa istirahat terpendek kurang dari 1 tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun). Sejak tahun 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek," jelas Wafid dalam keteranganya, Rabu (06/11/2024).
Dijelaskan Wafid, aktivitas erupsi Gunung Api ini biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi berupa abu, lapili, dan kadang diikuti lontaran material pijar dan bom vulkanik.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Bertambah
Rangkaian erupsi meski tidak kontinyu masih berlanjut sampai saat ini sebagai akibat dari dinamika naik turunnya pasokan fluida dari kedalaman tubuh Gunung Marapi, yang teramati utamanya dari fluktuasi tinggi kolom abu erupsi maupun kegempaan.
"Secara visual akhir-akhir ini aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan. Aktivitas hembusan dan erupsi semakin intensif dimana tinggi kolom abu erupsi teramati 2000 meter di atas puncak pada 27 Oktober 2024 dan 1500 meter di atas puncak pada 6 November 2024." jelas Wafid dalam keterangannya.
Secara kegempaan, sejak 7 Oktober 2024 terdapat kecenderungan peningkatan terutama gempa Vulkanik Dalam (VA) yang berasosiasi dengan peningkatan pasokan fluida dari kedalaman.
Baca Juga: Edukasi Dua Gunung Api Aktif di Kabupaten Sukabumi Erupsi
Kenaikan kegempaan ini juga selaras dengan adanya deformasi inflasi di bagian puncak Gunung Marapi dan dari data variasi kecepatan seismik dan koherensi menunjukkan terganggunya kondisi medium bawah permukaan (di dekat permukaan) tubuh Gunung Marapi akibat peningkatan tekanan (stress) pada tubuh gunung api ini.
Artikel Terkait
Tim Ahli Selidiki Fenomena Erupsi Kawah Nirwana Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Fenomena Perubahan Warna 3 Danau Kawah Gunung Kelimutu
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki 9 Korban Meninggal Dunia
Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Bertambah
BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki