TatarMedia.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus tunjukkan komitmen berperan aktif dukung ketahanan pangan nasional.
Hingga akhir September 2024, BRI (bank only) berhasil salurkan kredit sebesar Rp199,83 triliun di sektor perkebunan, kehutanan dan pertanian.
Langkah tersebut sejalan dengan visi BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Dapat Dukungan dari BRI, Petani Mangga Alpukat Bondowoso Tingkatkan Usaha dan Taraf Hidup
Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan, sektor pertanian memegang peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
"Kami memahami bahwa sektor pertanian bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga kunci dalam memastikan ketahanan pangan masyarakat. Oleh karena itu, kami terus perluas akses pembiayaan kepada para pelaku di sektor ini, termasuk petani, UMKM, dan pelaku agribisnis lainnya," ujar Sunarso, Kamis (05/12).
Kredit yang disalurkan BRI mencakup berbagai subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hingga peternakan dan perikanan.
Baca Juga: Figur Inspiratif Lokal Ini Dorong Gerakkan UMKM di Ponorogo Bersama Pemberdayaan BRI
Tidak hanya fokus pada penyaluran dana, BRI melakukan pendekatan mencakup pemberdayaan petani melalui program pendampingan, pelatihan, dan digitalisasi sektor pertanian.
Sunarso menegaskan, BRI terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan, karena melalui ketahanan pangan Indonesia dapat keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).
"Berdasarkan kajian Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041 jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6% terpenuhi," ungkap Sunarso.
Baca Juga: Jawab Kritik Kenaikan UMP 2025, Menaker RI Yassierli Ungkap Formulasi Perhitungan
Untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah, Sunarso menyebut pendapatan per kapita Indonesia harus berada di atas US$ 4.465 (sumber: World Bank).
Terkait hal tersebut, Sunarso menjelaskan bahwa dalam kajian BRI, faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja. Pembentukan human capital juga perlu didorong oleh tiga faktor.
Artikel Terkait
BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste, Perluas Inklusi Keuangan Asia Tenggara
BRI Raih 2 Penghargaan Bank Indonesia Award 2024, Dukung Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024, Unggul Dimensi Data dan Kolaborasi
Strategi BRI Perkuat Inovasi Transformasi Digital Perbankan Dalam Hadapi Tantangan Perubahan Pasar
Figur Inspiratif Lokal Ini Dorong Gerakkan UMKM di Ponorogo Bersama Pemberdayaan BRI