Momen Haru di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Anak SD : Dari Ingat Nenek Hingga Tak Ada Nasi di Rumah

Siswi Palembang: “Untuk Mama, Mama Mengepel di Rumah Orang”

Di Palembang, Sumatera Selatan, seorang siswi SD juga menyentuh hati banyak orang. Saat ditanya mengapa tidak memakan makanannya, ia menjawab singkat namun penuh makna:

"Untuk Mama, Mama mengepel di rumah orang," ungkapnya.

Baca Juga: Sepekan Terakhir 30 Kali Gempabumi Terjadi di Wilayah Jawa Barat

Siswi tersebut tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga setelah ayahnya meninggal dunia. Kisah ini terungkap saat uji coba program MBG di sekolahnya pada November 2024.

Polda Sumsel yang mendengar cerita ini berencana memberikan bantuan tambahan untuk meringankan beban keluarga siswi tersebut.

Baca Juga: Guru Honorer K2 Kecewa Perubahan Status di Seleksi PPPK 2024 Jadi Peserta Non-ASN Umum R3

Makan Bergizi Gratis (MGZ)

Siswa Jakarta: “Saya Mau Bawa Makanan untuk Nenek”

Di Jakarta, cerita mengharukan datang dari seorang siswa SD Cideng, Jakarta Pusat. Ia memilih tidak memakan makanannya di sekolah karena ingin membawanya untuk neneknya di rumah.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, yang hadir saat itu merasa terharu mendengar kisah siswa tersebut.

Baca Juga: Perintah Presiden Langsung! Pagar Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Disegel

"Saya tanya, kenapa kamu tidak mau makan? 'Saya mau bawa makanannya untuk nenek,' itu sangat mengharukan," ungkap Heru.

Sebagai bentuk perhatian, Heru memberikan satu kotak tambahan agar siswa tersebut tetap bisa ikut makan bersama teman-temannya di sekolah.

Program MBG adalah langkah konkret untuk mengentaskan masalah gizi buruk di Indonesia.

Baca Juga: Pantai Srau, Permata Tersembunyi di Pacitan yang Memanggil Jiwa Petualang

Namun, cerita-cerita seperti ini menunjukkan bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.

Presiden Prabowo dalam pidatonya pada Oktober 2024 menegaskan komitmennya untuk memerangi kemiskinan.