Menteri Industri Arab Saudi Isyaratkan Penguatan Duet Dagang RI-Arab, Mitigasi Tarif Resiprokal Trump

Photo Author
- Rabu, 16 April 2025 | 21:28 WIB
Potret Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang (kanan) saat bersama Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo (kiri) pada 2022 lalu. (Instagram.com/@agusgumiwangk)
Potret Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang (kanan) saat bersama Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo (kiri) pada 2022 lalu. (Instagram.com/@agusgumiwangk)


TatarMedia.ID - Persaingan perang dagang global membuat berbagai negara adu strategi dalam memperkuat kerja sama industri imbas kebijakan tarif balasan atau resiprokal yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Terkini, pemerintah Indonesia didatangi Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang menjelaskan, kedatangan Khorayef itu salah satunya untuk membahas terkait ketidakpastian pasar global imbas kebijakan tarif impor Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Perang Dagang Amerika vs China Semakin Memanas, Australia Tolak Lawan Trump

"Saya yakin juga semua negara di dunia termasuk Saudi Arabia, menganggap bahwa global uncertainty (ketidakpastian) ini harus menjadi perhatian kita semua," tutur Agus di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (16/04/2025).

"Termasuk bagaimana kita bisa mencermati dan mencari policy yang tepat di dalam memitigasi apa saja kebijakan-kebijakan yang mungkin akan dikeluarkan Amerika, dalam hal ini
adalah Trump," sambung Agus.

Agus menyatakan, pemerintah RI dan Saudi Arabia telah membuat kesepakatan saling memperkuat kerja sama khususnya di sektor industri.

Baca Juga: Upaya RI Nego Kenaikan Tarif Resiprokal AS Dengan 2 Cara Ini

"Oleh sebab itu untuk menghadapi global uncertainty ini kami sepakat bahwa salah satu cara untuk memitigasinya adalah penguatan kerja sama antara kedua negara," terang Agus.

Menperin memastikan duet dagang antara RI dan Saudi berpotensi semakin meningkat di tahun 2025.

Agus menyoroti perdagangan RI-Saudi tercatat mencapai 3,3 miliar dolar atau sekitar Rp55,44 triliun.

Baca Juga: ASEAN Kompak Hadapi Donald Trump, Prabowo Bahas Langkah Respons AS Bersama Malaysia Singapura Filipina dan Brunei

"Kedua negara sampai hari ini, kalau kita bicara numbers, angka trading-nya masih sangat rendah. Di tahun 2024 lalu hanya tercatat 3,3 miliar dolar, yang menurut pandangan saya sangat-sangat rendah," terang Agus.

"Melihat kekuatan ekonomi dari kedua negara, kita sama-sama anggota G20, dan juga investasinya dari Saudi ke Indonesia juga relatif sangat rendah. Jadi room to grow-nya masih luas sekali," tandasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X