Mengenal Vihara Widhi Sakti, Saksi Bisu Sejarah Kota Sukabumi

Photo Author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 19:13 WIB
sejarah Vihara Widhi Sakti sukabumi (tabloid nova) (puspita)
sejarah Vihara Widhi Sakti sukabumi (tabloid nova) (puspita)

TatarMedia.ID - Di tengah ramainya Jalan Pajagalan Nomor 20, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, berdiri kokoh bangunan dengan arsitektur khas Tionghoa, Vihara Widhi Sakti.

Vihara Widhi Sakti bukan hanya sekadar tempat ibadah bagi umat Buddha Tionghoa, tetapi juga penanda penting dalam sejarah Kota Sukabumi.

Usianya yang lebih dari satu abad menjadikannya saksi bisu berbagai peristiwa penting yang mewarnai kota ini.

Baca Juga: Santasea Waterpark Sukabumi: Destinasi Wisata Air Seru untuk Keluarga

Sejarah Vihara Widhi Sakti berawal pada tahun 1908, sebuah periode kelam ketika wabah kolera melanda Sukabumi dan merenggut nyawa ratusan penduduk.

Di tengah keputusasaan, seorang tokoh masyarakat Tionghoa bernama Thung Hoat Tiat berinisiatif mencari pertolongan spiritual.

Melalui ritual Ciamsi, sebuah tradisi mediasi dengan leluhur, muncul keyakinan bahwa kehadiran Kongco Han Tan Kong, dewa pelindung yang patungnya dibawa dari Tiongkok oleh keluarga Thung, dapat membawa kesembuhan dan kedamaian.

Baca Juga: Bukit Jamur Ciwidey, Keunikan Pohon Cemara Berbentuk Jamur di Tengah Kesejukan

Menurut catatan sejarah dan cerita yang diwariskan, patung Kongco Han Tan Kong kemudian diarak keliling kota dalam sebuah tradisi yang kini dikenal sebagai Cap Go Meh.

Konon, setelah ritual tersebut, wabah kolera berangsur-angsur mereda. Sebagai wujud syukur dan untuk mengabadikan peristiwa penting ini, sebuah tempat ibadah didirikan.

Awalnya, tempat ini dikenal dengan nama Bie Hian Kong, merujuk pada nama Dewa Han Tan Kong. Lokasi vihara saat ini diyakini memiliki cerita tersendiri.

Baca Juga: Siapa Cinta Brian? Aktor Muda yang Jadi Sorotan Usai Hadiri Nikahan Luna Maya Bareng Gisel

Disebutkan bahwa setelah angin ribut melanda, sebuah tongkat yang dilempar saat ritual ditemukan di lokasi tersebut, yang kemudian diyakini sebagai tempat yang dikehendaki oleh Kongco untuk bersemayam.

Seiring berjalannya waktu, Bie Hian Kong mengalami beberapa kali pemugaran dan perubahan.

Pada tahun 1959, nama kelenteng ini resmi berubah menjadi Vihara Widhi Sakti, yang memiliki makna kekuatan kebijaksanaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X