Awam dan Reeducation World Kidney Day RSUD R Syamsudin SH Sukabumi

Photo Author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 12:01 WIB
Awam dan Reeducation World Kidney Day RSUD R Syamsudin SH Sukabumi (Dian)
Awam dan Reeducation World Kidney Day RSUD R Syamsudin SH Sukabumi (Dian)

Katharina menyampaikan beberapa poin penting bagi pasien CAPD, pasien yang menjalani transplantasi ginjal disarankan dan lebih baik untuk melakukan CAPD dibandingkan dengan Hemodialisis, karena hasil transplantasi ginjal berdasarkan penelitian lebih baik pada pasien yang menjalani CAPD.

"Bagi pasien Hemodialisis menjalani cuci darah bisa seminggu 2x datang ke Rumah Sakit dan mengeluarkan biaya trasportasi dan membuang waktu seharian, sedangkan pada pasien CAPD bisa dilakukan di rumah atau di tempat kerja sehingga tidak perlu bolos kerja dan tetap produktif dalam bekerja, pasien tidak perlu datang ke Rumah Sakit sehingga kualitas hidup dan waktu bisa dimanfaatkan lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Katharina, pasien CAPD juga terkadang mengalami  komplikasi tetapi kemungkinannya sangat  kecil asal dilakukan sesuai dengan prosedur sehingga infeksi dapat  dicegah.

Baca Juga: Bukit Jamur Ciwidey, Keunikan Pohon Cemara Berbentuk Jamur di Tengah Kesejukan

Masih kata Katharina, komplikasi terbagi menjadi dua yaitu Non Infeksi dan Infeksi. Non Infeksi sering terjadinya kebocoran pada cateter atau selang tertusuk, tergunting dan bocor, terjadi sumbatan dan harus konsultasi langsung ke petugas Rumah Sakit yang melayani 24 jam.

Komplikasi lain adalah Hernia baik dibagian umbicalis atau pada bekas luka jahitan, merasa tidak nyaman pada saat pengisian pengeluaran cairan dan ini wajar pada awal-awal kerana masih masa adaptasi, masuknya udara kedalam perut (Hemoperotonium) ada darah pada saat pengeluaran cairan dan warnanya merah, Hidrothorax cairan dalam paru, putus dan pecahnya cateter karena pekai ikat pinggang, terkena benda tajam pada saat membuka perban.

"Infeksi sering disebabkan masuknya kuman kedalam cateter atau rongga peritonium, infeksinya bisa diluar basah dan bernanahatau bisa juga disalurannya, ada bisul di rongga perut, dan jangan sampai terjadi infeksi karena rasanya sangat sakit," jelasnya.

Baca Juga: Penyebab Ketulian 60 Persen Terjadi Pada Anak SD, Cara Merawat Pendengaran Ala Kote Noordiantha Dokter THT RSUD R Syamsudin SH Sukabumi

"Peritonitis adalah peradangan dari peritonium yang pelapisi rongga peritonium, terjadi akibat adanya kuman yang masuk ke rongga peritonium, terjadinya infeksi karena tidak sesuai dengan prosedur seperti tidak cuci tangan dengan benar dan tidak memakai masker, ada bagia selang yang bocor, makanya kita harus mengecek selangnya ada yang bocor atau tidak, apabila ada yang bocor jangan dipakai lebih baik diganti saja." jelasnya lagi.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X