1 September: Jejak Sejarah dari Hari Polwan hingga Seruan Perdamaian Dunia

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 10:17 WIB
1 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretannya (puspita)
1 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretannya (puspita)

TatarMedia.ID - Tanggal 1 September memiliki kedalaman makna yang tak sekadar menandai permulaan bulan, tetapi menyingkap jejak sejarah dan nilai kemanusiaan yang penting.

Di Indonesia, tanggal 1 September mengingatkan publik akan peristiwa bersejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan).

Pada 1 September 1948, di Bukittinggi, enam wanita yaitu Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher, diterima mengikuti pendidikan kepolisian di Sekolah Polisi Negara bersama puluhan siswa laki-laki, sebuah langkah monumental yang menandai dimulainya kiprah resmi Polwan di Indonesia.

Baca Juga: Eko Patrio dan Uya Kuya Dinonaktifkan dari Anggota DPR Fraksi PAN

Seiring waktu, lembaga pendidikan khusus Polwan berdiri, simbol kebanggaan muncul, monumen Polwan dibangun di Bukittinggi, dan hingga kini peringatan Hari Polwan tiap 1 September menjadi momentum membangun inklusivitas serta mengapresiasi dedikasi perempuan di institusi kepolisian.

Secara global, 1 September juga dikenal sebagai Hari Menulis Surat Sedunia. Inisiatif ini lahir dari kecintaan seorang penulis dan fotografer Australia, bernama Richard Simpkin terhadap surat tulisan tangan.

Dengan semangat menghormati seni komunikasi yang kian langka di era digital, hari ini diajak sebagai apresiasi pada bentuk hubungan personal yang hangat dan berkesan.

Baca Juga: Mengenal Feby Belinda, Istri Ahmad Sahroni yang Jarang Tersorot

Melangkah ke ranah sejarah dunia, tanggal ini menyimpan arti duka mendalam. Pada pagi hari 1 September 1939, Nazi Jerman meluncurkan invasi terhadap Polandia tanpa deklarasi perang, mengawali Perang Dunia II.

Dengan taktik blitzkrieg yang brutal, pasukan Jerman menerobos garis pertahanan Polandia sambil melakukan serangan udara dan darat secara simultan, menghancurkan kota-kota dan mengguncang tatanan global selama hampir enam tahun antara 1939 hingga 1945.

Sebagai respons terhadap tragedi itu, Jerman dan beberapa wilayah lainnya memperingati tanggal ini sebagai Antikriegstag atau Hari Menolak Perang.

Baca Juga: Bukan Hanya Jarah, Massa Tinggalkan Pesan 'Menohok' di Rumah Eko Patrio

Ketika kita merenungkan makna tanggal 1 September, kita menemukan tiga lapisan sejarah dan nilai, yaitu pengakuan terhadap jejak perempuan dalam pembangunan negara, penghargaan terhadap cara sederhana namun penuh makna dalam menyampaikan pesan, serta peringatan akan kegagalan kemanusiaan saat mengambil jalan kekerasan.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X