“Penemuan ini sekaligus menambah jumlah korban meninggal dunia akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang,” kata Abdul Muhari.
Medan Sempit yang Ditempuh Tim SAR
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani menceritakan bagaimana tim menghadapi tantangan sulit.
Laksita Rini menuturkan, Tim SAR sejauh ini menggunakan kamera khusus dan live detector, mereka berhasil melacak posisi korban di balik reruntuhan sempit.
“Memang situasinya sangat sulit. Tapi dengan alat tersebut, tim bisa mendengar jeritan santri dan memberi semangat agar mereka tetap bertahan,” kata Laksita Rini dalam keterangan resminya siang ini.
Baca Juga: Intip Jurusan yang Paling Dicari Rekrutmen Nasional PLN Group 2025
Ia mencontohkan evakuasi dramatis santri bernama Haikal, yang tubuhnya terjepit bordes bangunan.
Proses penyelamatan memakan waktu panjang hingga akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, meski memerlukan perawatan intensif.
Ancaman Gempa Susulan
Upaya penyelamatan semakin berisiko setelah gempa susulan yang terjadi di lokasi kejadian, pada Selasa, 30 September 2025 malam.
Laksita Rini menyebut, pergerakan bangunan sempat dikhawatirkan menimpa korban maupun petugas.
Baca Juga: Mengenang Jane Goodall: Pejuang Pelestarian Primata yang Wafat di Usia 91 Tahun
“Medannya cukup sulit dan ini memang tantangan luar biasa. Tim harus merayap hanya dengan ruang beberapa sentimeter, berhadapan langsung dengan material runtuhan,” tukasnya.(*)
Artikel Terkait
Kisah Tragis Santri asal Banyuwangi yang Tewas Diduga Dianiaya 4 Santri Senior di Ponpes Kawasan Mojo Kediri
Kebakaran Asrama Ponpes di Purwakarta Seorang Santri Terjebak
4 Santri Meninggal Dunia 5 Luka Tertimbun Longsor di Ponpes Yaspida Sukabumi
4 Santri Meninggal Dunia Tertimbun Runtuhan Tembok Penampungan Air di Ponpes Darussalam Gontor Magelang
Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Ambruk Kisah Pilu Hingga Proses Evakuasi