Erupsi lanjutan pukul 09.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 85 detik.
Selanjutnya pukul 09.15 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 1657 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi 67 detik.
Baca Juga: Kondisi Pengendara Mobil Suzuki Grand Vitara Diantara Ledakan Gas CNG di Cibadak Sukabumi
Erupsi juga terjadi pukul 10.51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 1657 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi 65 detik.
Sebelum erupsi terakhir pada pukul 11:38 WIB Gunung Anak Krakatau juga erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 33 detik.
Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Tabung Gas CNG yang Meledak Hingga Menewaskan 2 Korban di Sukabumi
Masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki direkomendasikan untuk tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.(")