TatarMedia.ID - Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri hadiri rapat koordinasi Kepala Daerah se-Jawa Barat, dipimpin Pj Gubernur Bey Machmudin dengan pembahasan sejumlah isu ketenagakerjaan khususnya perlindungan tenaga kerja rentan.
Usung tema 'Kolaborasi dan Keterlibatan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Rentan' rakor ini dilaksanakan di Lt.2 Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada Jumat (1/12/2023) kemarin.
Jumlah angkatan kerja per Februari 2023 di Jawa Barat mencapai 25,40 juta orang. Dengan rincian sebanyak 16,66 juta orang bekerja secara penuh, 5,03 juta orang sebagai pekerja paruh waktu serta 1,70 juta orang berada dalam kondisi setengah pengangguran. Sementara itu jumlah pengangguran di Jawa Barat mencapai 2,01 juta orang.
Baca Juga: Sah! Inilah UMK 2024 di 27 Kota Kabupaten di Jawa Barat
Pekerja rentan dikategorikan ke dalam dua golongan. Pertama, rentan secara sosial ekonomi. Dan kedua pekerja rentan akibat risiko pekerjaan.
Selain itu, terdapat golongan tenaga kerja yang masuk keduanya, yaitu rentan secara sosial ekonomi maupun jenis pekerjaannya.
"Perlindungan bagi tenaga kerja rentan ini menjadi fokus pemerintah," ungkap Bey Machmudin, Jumat (01/12).
Baca Juga: Ini Reaksi Buruh Sukabumi Atas Kenaikan UMK 2024 Sebesar 32 Ribuan
Isu lain yang dibahas dalam rakor 27 Kota Kabupaten di Jawa Barat ini adalah isu kebudayaan.
Pj Gubernur Jabar mendorong Bupati dan Walikota turut melibatkan tokoh budaya dalam pembangunan. Artinya kearifan lokal harus menjadi salah satu aspek dalam pembangunan.
"Tokoh yang peduli dengan kebudayaan sepatutnya diikut sertakan dalam pembangunan. Ke depan mereka supaya lebih dilibatkan," tukasnya.
Sementara itu wabup sampaikan Penguatan koordinasi dan komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci agar fokus yang dibahas oleh Pj. Gubernur dapat direalisasikan.
"Intinya kerja sama semua pihak harus terus dilaksanakan, agar semua permasalahan di daerah masing-masing bisa ditangani dengan baik." ungkap Iyos Somantri.(")